Dharma Santi Nyepi2025

Dharma Santi Nyepi Kupang Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, Foto Hindu Kupang Bersama Guru Wisesa Sebagai Kepala Daerah Pemerintahan.
Gubernur Provinsi NTT Bapak Emanuel Melkiades Laka Lena,S.Si.Apt , serta Tamu Undangan (sumber Foto : Guntara)

HinduKupang.com - NTT, Nuansa kebersamaan dan harmoni begitu terasa dalam perhelatan "Dharma Santi Nyepi Tahun Saka 1947 Kota Kupang yang berlangsung di Milenium Ballroom, pada hari Minggu sore, tanggal 18 Mei 2025. Acara yang digelar dari jam 17.00 hingga 22.00 WITA ini dihadiri secara langsung oleh tamu undangan yaitu Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Bapak Emanuel Melkiades Laka Lena,S.Si.Apt, Ketua PHDI NTT Bapak Dr.Ir.I Wayan Darmawa,MT, Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama NTT Bapak I Wayan Budiantara,S.Ag.,M.Fil.H, Ketua PHDI Kota Kupang Bapak dr.I Wayan Ari Wijana S.Putra,M.Si, Pejabat Sekretaris Daerah Kota Kupang Bapak Ignasius Repelita Lega,SH yang mewakili Wali Kota Kupang, Biro Kesra Kota Kupang, Forkompinda Kota Kupang, Dandim 1604 Kupang Bapak Kolonel Infanteri I Kadek Abriawan,S.I.P.,M.H.I, dan Wakapolresta Kupang Kota Bapak AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata,S.I.K.,M.H, Perwakilan Pengadilan Negeri Kota Kupang, Kejaksaan Negeri Kota Kupang, Camat Kelapa Lima, Penyelenggara Hindu Kota Kupang, Pengempon (Pengurus) Pura Hindu Sekota Kupang, umat Hindu dari berbagai sektor (18 Tempekan) , Ketua Banjar Dharma Agung Kupang (BDAK) Bapak AKBP Gede Arya Bawa,S.Sos,M.Hum, tamu undangan lintas agama, Perwakilan MUI Kota Kupang, Klasis Kota Kupang, Keuskupan Agung Kupang, Ketua Permabudhi Kupang NTT Bapak Indra Effendy, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kupang, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Paguyuban K2S, WHDI Kupang dan NTT, Peradah Kupang NTT, Mahasiswa Hindu PD.KMHDI NTT, Forum Alumni KMHDI, Puskor Hindunesia, ICHI NTT, Yayasan Upanisada Pendidikan Hindu, berbagai Organisasi Hindu Tingkat Kota Kupang dan Provinsi NTT, insan jurnalis pers media, serta tokoh-tokoh penting daerah, yang hadir di Acara Dharma Santi Nyepi Kota Kupang sebagai bagian dari rangkaian penutup dari perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947.

Dharma Santi Nyepi2025d

Umat Hindu Kupang NTT dalam Acara Dharma Santi Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947, Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, 18 Mei 2025 di Milenium Ballroom. (Sumber Foto : Guntara / Hindukupang.com)

Rangkaian acara dimulai dengan Nyanyian Dharma oleh Ibu dr.Santi,Sp.OG yang membangun suasana religius dan sarat makna spiritual. Suara lembut para pelantun mengalun penuh penghayatan, menyampaikan pesan perdamaian dan introspeksi diri, sesuai esensi perayaan Nyepi.

Disusul dengan "Tarian Pendet" oleh Remaja Hindu Kupang, tari selamat datang khas Bali yang dibawakan oleh penari remaja dengan busana tradisional berwarna-warni dari Pasraman Upanisada. Gerakan lemah gemulai dipadukan dengan ekspresi penuh penghormatan kepada para tamu, menandai pembukaan acara yang hangat dan bersahaja.

Dharma Santi Nyepi2025f

Seluruh peserta kemudian berdiri khidmat menyanyikan lagu Kebangsaan "Indonesia Raya", mencerminkan semangat kebangsaan dan kesatuan dalam keberagaman. Momen ini menegaskan bahwa Dharma Santi Nyepi dengan Tema Nyepi Nasional 2025 : Manawa Sewa, Madawa Sewa, tidak hanya ritual keagamaan, tapi juga wujud kecintaan pada Tanah Air dalam berbagai pelayanan pada sesama juga merupakan pelayanan kepada Brahman, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Acara dilanjutkan dengan Doa Pembukaan yang dipimpin oleh Bapak Mangku I Wayan Budiadnya. Dalam suasana yang tenang dan penuh rasa syukur, umat diajak untuk menyucikan hati serta mendoakan keselamatan dan kedamaian bagi semua.

6149905388892440250

6149905388892440249

Kemudian Pembacaan Pustaka Suci Hindu Rig Veda oleh siswa Pasraman SD Hindu menjadi bagian penting dalam acara ini. Sloka-Sloka Suci dari Catur VEDA yang dibacakan menggambarkan nilai-nilai universal seperti kebenaran, kesabaran, dan kasih sayang. Ajaran VEDA Sanatana Dharma ini menegaskan akar budaya Hindu yang menjunjung tinggi nilai spiritual.

Dharma Santi Nyepi2025g

Dharma Santi Nyepi2025a

Pejabat Sekretaris Daerah Kota Kupang Bapak Ignasius Repelita Lega,SH, Membacakan Sambutan Wali Kota Kupang

Sambutan Wali Kota Kupang dr.Christian Widodo, yang diwakili oleh Pejabat Sekretaris Daerah Bapak Ignasius Repelita Lega,SH, menjadi bukti komitmen pemerintah daerah dalam mendukung keberagaman dan menjunjung toleransi antar umat beragama di Nusa Tenggara Timur. Ia menyampaikan "To Govern is to Serve" memimpin adalah melayani, serta apresiasi atas kontribusi umat Hindu dalam membangun Kota Kupang yang inklusif. Dan juga Program Pemerintah Kota Kupang dalam mengajak seluruh Komponen Umat beragama dalam menjaga kebersihan kota Kupang serta terus memupuk toleransi kerukunan yang selama ini sudah terjalin dengan sangat baik.

6149905388892440251

6149905388892440253

Menambah kemeriahan acara "Dharma Santi Nyepi Tahun Saka 1947 / 2025 ini, ditampilkan "Tari Hegong", tarian tradisional dari Maumere, Sikka, Provinsi NTT yang dimainkan oleh penari remaja pria dan wanita. Diiringi Gong Waning, tarian ini menunjukkan kekayaan budaya lokal NTT yang berpadu indah dengan budaya adat tradisi di Nusantara.

Dharma Santi Nyepi2025h

Dharma Santi Nyepi2025b

Semangat "Ayo Bangun NTT" , Sambutan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Bapak Emanuel Melkiades Laka Lena,S.Si.Apt
Dalam Acara Dharma Santi Nyepi Tahun Saka 1947 Umat Hindu Kupang 18 Mei 2025 di Milenium Ballroom, Kota Kupang.
Dharma Santi Nyepi 2025 Kupang Ibukota NTT Hadirkan Pentas Seni Budaya, Refleksi, Pelayanan "Manawa Sewa, Madhawa Sewa", Dan Inspirasi Pancasila Dari Timur Nusantara.

Guru Wisesa Sebagai Kepala Pemerintah Daerah (PEMDA) yaitu Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bapak Emanuel Melkiades Laka Lena, dalam sambutannya menekankan pentingnya nilai-nilai Nyepi, seperti hening, damai, dan introspeksi diri, sebagai inspirasi bagi masyarakat dalam menghadapi tantangan hidup modern yang serba cepat. Gubernur NTT Melki juga mengajak seluruh umat Hindu di Kota Kupang maupun di Provinsi Nusa Tenggara Timur agar terus menjaga kerukunan dan semangat toleransi, bahkan Kota Kupang NTT masuk dalam daerah yang paling rukun secara Nasional, disambut dengan tepuk tangan umat Hindu yang hadir. Gubernur NTT Melki juga selalu menekankan jangan pernah lupakan sejarah, ingatlah semangat Presiden RI Pertama Ir.Soekarno, saat beliau diasingkan di Ende Flores NTT, Bung Karno yang memiliki darah dari seorang Ibu asal Singaraja Bali dan Ayah dari Pulau Jawa, Bung Karno bersama keluarga saat itu oleh Belanda diasingkan menuju Ende dan mendapatkan inspirasi lahirnya Pancasila sebagai Dasar Negara Indonesia. Pada masa itu Bung Karno mempunyai sahabat pastor Katolik Pater Gerardus Huijtink SVD, Pastor Paroki Ende saat Bung Karno dibuang ke Ende di tahun 1934. Sehingga Ende Pulau Flores NTT ditetapkan secara Nasional menjadi tempat lahirnya Pancasila. Saat Soekarno ingin merumuskan dasar negara sambil menatap pohon sukun bercabang 5, ia pun berjumpa dengan tokoh agama seorang Pastor Katolik di Ende, Bila Bung Karno ingin menyatukan indonesia tidak bisa hanya beragama islam, karena ada agama lainnya seperti Katolik , Hindu di Bali, serta memiliki banyak suku tradisi adat yang berbeda-beda, sehingga Soekarno akhirnya mendapatkan inspirasi dari tempatnya pengasingannya di Ende untuk merumuskan dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.

Dharma Santi Nyepi2025c

Acara Dharma Santi Nyepi, Foto Bersama Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Kupang dr.I Wayan Ari Wijana S.Putra,M.Si, Pembimas Hindu Kanwil Kementerian Agama NTT Bapak I Wayan Budiantara,S.Ag.,M.Fil.H , PSN Korwil NTT Bapak Mangku I Wayan Budiadnya dan Bapak Mangku I Putu Abdi Riadi, Dandim 1604 Kupang Bapak Kolonel Infanteri I Kadek Abriawan,S.I.P.,M.H.I, dan Wakapolresta Kupang Kota Bapak AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata,S.I.K.,M.H, Ketua Banjar Dharma Agung Kupang (BDAK) Bapak AKBP Gede Arya Bawa,S.Sos,M.Hum, serta Ketua Panitia Nyepi Tahun Saka 1947 / 2025 Bapak I Gusti Ngurah Eka Negara Suantara, Serta Panitia Nyepi.

Laporan kegiatan dari Ketua Panitia Nyepi Tahun Saka 1947, Bapak I Gusti Ngurah Eka Negara Suantara, menyampaikan rasa terima kasih atas partisipasi dan dukungan Pemerintah Kota Kupang melalui Biro Kesra, para donatur, dukungan moril dan meteriil umat Hindu, dan seluruh elemen masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa Dharma Santi adalah momentum untuk memperkuat solidaritas antar umat. Ketua Panitia Nyepi 2025 , Bapak Gusti Ngurah Eka  menyampaikan berbagai rangkaian acara sambut Nyepi Tahun Saka 1947, mulai dari Saka Bhoga Sevanam , Donor Darah bagi Kemanusiaan, Upacara Melasti, Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-Ogoh, Catur Brata Nyepi, Penanaman Pohon di Areal Pura Prajapati Krematorium Pekuburan Hindu, dan Pembagian Sembako kepada Warga Hindu yang kurang mampu, dan Panti Asuhan di Kota Kupang. 

Dharma Santi Nyepi2025n

Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1947 Di Kota Kupang NTT mengusung Tema "Manawa Sewa, Madhawa Sewa Mewujudkan Indonesia Emas 2045". Tema Nyepi Nasional Tahun 2025 ini menekankan pentingnya pengabdian kepada sesama manusia (Manawa Sewa) sekaligus kepada Tuhan (Madhawa Sewa) sebagai wujud keseimbangan dalam kehidupan, ungkap Ketua Panitia Nyepi Kota Kupang Tahun 2025 Bapak Gusti Ngurah Eka Negara.

Dharma Santi Nyepi2025o

Acara Sambutan Dari Ketua PHDI Kota Kupang yaitu Bapak dr.I Wayan Ari Wijana S.Putra,M.Si yang sangat apresiasi kinerja Panitia Nyepi Tahun Saka 1947 sudah berjalan dengan baik dan lancar, serta ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi di Kota Kupang NTT.

Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian "Hikmah Nyepi Tahun Saka 1947 / 2025" oleh Bapak Prof. I Gusti Bagus Arjana, yang menjabat sebagai Walaka PHDI Kupang NTT. Ia pun menjelaskan asal mula Perayaan Hari Suci Nyepi dan juga sejarah Kepemimpinan Raja Saka yang makmur aman sentosa, sehingga menjadi Perayaan Nyepi Tahun Saka. Bapak Prof.I Gusti Bagus Arjana juga menekankan pentingnya "Catur Brata Penyepian" sebagai laku spiritual untuk menjaga keseimbangan hidup manusia dengan alam semesta. 

6149905388892440255

Dharma Santi Nyepi2025j

Tari Kecak "The Magic of Jagung Titi" Dalam Acara Dharma Santi Nyepi Kota Kupang NTT

Dharma Santi Nyepi2025k

Tari Kecak "The Magic of Jagung Titi" , Sendratari Kisah Sang Pangeran Gagap (Pemeran Bapak I Made Rai Karyasa) Dalam Acara Dharma Santi Nyepi Kota Kupang NTT

Dharma Santi Nyepi2025s

Sendratari Kisah Pangeran Gagap dan Gadis Penggoda (Pemeran Bapak dr.Mega) Dalam Acara Dharma Santi Nyepi Kota Kupang NTT

Dharma Santi Nyepi2025q

Tari Kecak "The Magic of Jagung Titi" , Sendratari Kisah Sang Pangeran Gagap (Pemeran Bapak I Made Rai Karyasa) Dan Penjual Jagung Titi (Pemeran Ni Kadek Puspitasari) Dalam Acara Dharma Santi Nyepi Kota Kupang NTT

Dharma Santi Nyepi2025p

Dharma Santi Nyepi2025r

Tari Kecak "The Magic of Jagung Titi" , Sendratari Kisah Sang Raja Pangeran Gagap (Pemeran Bapak I Made Rai Karyasa) , Sayembara Calon Ratu (Ibu Suryadewi, Ibu Rai, Ibu Nyoman Yuliasih), Gadis Penggoda Dan Penjual Jagung Titi (Pemeran Ni Kadek Puspitasari) Dalam Acara Dharma Santi Nyepi Kota Kupang NTT

Dharma Santi Nyepi2025l

Teristimewa dalam Acara Dharma Santi Nyepi Tahun Saka 1947 di Kota Kupang NTT ini adalah Puncak acara Tarian Kecak "The Magic of Jagung Titi" Persembahan Banjar Dharma Agung Kupang, dengan alur cerita oleh Ibu Kadek Ary Mayastuti, yang mengangkat Kisah Sang Pangeran Raja Gagap mengadakan Sayembara mencari calon istri, kemudian Pangeran dari Negeri Flobamora memakan Jagung Titi "Berkhasiat" dan langsung sembuh Gagapnya, sehingga menjadikan sang Penjual Jagung Titi menjadi Ratu di Kerajaan Negeri Flobamora. Kekayaan pangan lokal NTT yaitu jagung titi, dan jagung bose sebagai simbol ketahanan pangan dalam semangat "Ayo Bangun NTT" dan dibalut sendra tarian kreativitas seni Paguyuban etnis Bali di Kota Kupang.

Kemudian disusul "Tarian Kreasi Teruni Wilasa" oleh sdri.Kini Kinanti dan para penari Remaja Hindu Kupang yang memukau penonton dengan koreografi kontemporer dan musik aransemen dari Cris Ndaumanu.

Dharma Santi Nyepi2025m

Dharma Santi Nyepi2025e

Menjelang akhir acara, suasana makin hangat dengan Nyanyian Dharma "Tri Kaya Parisudha" oleh I Gede Susila, yang meraih Juara 1 Nasional Hindu Channel Dharma Santi BUMN 2025 kategori cipta lagu Hindu dan Vocalis Terbaik Perwakilan dari Hindu Kupang NTT. serta penampilan Musik Band dari Mahasiswa Hindu PD KMHDI NTT dengan iringi berbagai lagu Khas NTT Ovalangga dan juga lagu Bali. Kemudian tari kreasi dari WHDI Kota Kupang NTT, dan Nyanyian Sloka "Bhagavad Gita", oleh WHDI Kupang dan Provinsi NTT.

Acara selanjutnya semua peserta berfoto bersama panitia sebagai simbol kebersamaan dan kesuksesan acara Dharma Santi Nyepi Tahun Saka 1947 / 2025 di Kota Kupang Provinsi NTT. Ramah tamah dan makan malam menjadi penutup yang indah, mempererat tali persaudaraan dalam balutan budaya dan spiritualitas.(Guntara)

Sumber dan Foto : Hindukupang.com / RyGuN / Dewa Putra Utama

Editor : Guntara

Kumpulan Foto GoogleDrive Dharma Santi Nyepi 18 Mei 2025 Kunjungi Disini

Kumpulan Foto GoogleDrive Rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947 Umat Hindu Kupang NTT , Kunjungi Disini

Video Dharma Santi Nyepi Di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur , 18 Mei 2025, Kunjungi Disini.

Dharma Santi Nyepi2025i

Foto Hindukupang.com : Bersama insan Jurnalis Pers Media Online , Radio Republik Indonesia (RRI) Kupang, Pos Kupang Dalam Acara Dharma Santi Nyepi 18 Mei 2025, di Milenium Ballroom, Kota Kupang NTT.

Baca Juga : Upacara Tawur Kesanga 2025 Dan Pawai 7 Ogoh-Ogoh Meriahkan Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 Di Kota Kupang NTT

Baca Juga : Rangkaian Kegiatan Nyepi Tahun Baru Saka 1947 di Kota Kupang Tahun 2025

Baca Juga : Upacara Melasti 2025 Umat Hindu Kupang Gelar Ritual Penyucian Sambut Datangnya Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947

Baca Juga : Sambut Nyepi Tahun Saka 1947 Umat Hindu Kota Kupang NTT Gelar Donor Darah untuk Kemanusiaan Dalam Semangat "Manawa Sewa, Madhawa Sewa"

Baca Juga : Berita dan informasi Hindu Kupang dan Hindu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Hindu Dharma di Nusantara Indonesia

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2024 : Ribuan Umat Hindu Kupang Upacara Tawur Kasanga dan Pawai 12 Ogoh-Ogoh Sambut Nyepi Tahun Baru Saka 1946 dalam Semangat "Sat Cit Ananda untuk Indonesia Jaya"

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2023 : Ribuan Umat Hindu Kupang Melakukan Upacara Tawur Kasanga dan Parade Ogoh-Ogoh di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Sambut Hari Suci NYEPI Tahun Saka 1945 Dalam Nuansa "Semangat Maharddhika Semangat Merdeka"

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2018 : Pawai Ogoh - Ogoh Nyepi 1940 Çaka di Kupang NTT 2018

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2017 : Ogoh-Ogoh NYEPI 1939 Saka di Kupang NTT

Gubernur NTT Melki PDKMHDINTT

Mahasiswa Hindu PD KMHDI NTT Sampaikan Aspirasi Strategis Saat Audiensi Bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena (8 Mei 2025)

HinduKupang.com, NTT — Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (PD KMHDI NTT) melakukan audiensi resmi dengan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena,S.Si.,Apt, pada Kamis tanggal 8 Mei 2025 di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT. Pertemuan ini menjadi ruang dialog antara PD KMHDI NTT Mahasiswa-Mahasiswi Hindu Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Gubernur NTT sebagai Guru Wisesa atau Kepala Pemerintah Daerah guna menyuarakan sejumlah aspirasi penting yang menyangkut kepentingan umat dan masyarakat luas.

Audiensi ini dipimpin langsung oleh Ketua PD KMHDI NTT, I Putu Eka Saputra, didampingi oleh jajaran pengurus. Dalam kesempatan tersebut, rombongan mahasiswa Hindu PD.KMHDI NTT menyampaikan empat poin utama yang menjadi fokus perhatian organisasi dalam mendukung pembangunan daerah berbasis keadilan dan pemerataan di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Salah satu isu utama yang disampaikan adalah akses jalan menuju Pura Oebanantha yang berlokasi di Kota Kupang. Saat ini, akses ke tempat ibadah umat Hindu tersebut masih melewati kawasan Pasar Oeba, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama Kota Kupang yang dinilai sudah melewati batas pasar itu sendiri serta pedagang pasar mulai masuk ke badan jalan.

Pura Oebanantha adalah tempat ibadah umat Hindu Kupang merupakan Pura Jaganatha pertama yang berdiri di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Pura Oebanantha juga termasuk di dalam Padma Bhuwana Nusantara wilayah Tenggara Indonesia sesuai keputusan Mahasabha PHDI Pada tahun 2011, Majelis tertinggi agama Hindu yakni Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) menetapkan sembilan Pura yang ada di sembilan penjuru Indonesia yang disebut Padma Bhuwana Nusantara. Penetapan ini termuat dalam Ketetapan Mahasabha X Nomor: VII/TAP/MAHASABHA X/2011 tentang Padma Bhuvana Nusantara.

Gubernur NTT Melki PDKMHDINTT1

Dalam bidang pendidikan, KMHDI menekankan pentingnya pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah NTT. Salah satu isu krusial yang disorot adalah minimnya jumlah tenaga pendidik beragama Hindu di sekolah-sekolah negeri maupun swasta yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.

Untuk itu, PD KMHDI NTT mendorong adanya penambahan kuota guru beragama Hindu agar kebutuhan pembelajaran agama Hindu bagi siswa dapat terpenuhi secara maksimal. Langkah ini dinilai penting untuk mendukung semangat keberagaman dan kebhinekaan di dunia pendidikan.

Selain itu, KMHDI juga mengangkat isu pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Dalam audiensi tersebut, disampaikan harapan agar pemerintah provinsi dapat lebih aktif memberikan pendampingan, pelatihan, dan akses permodalan bagi pelaku UMKM.

Menurut PD KMHDI NTT, dengan penguatan sektor UMKM, maka ekonomi lokal akan semakin mandiri dan masyarakat memiliki peluang yang lebih besar untuk meningkatkan taraf hidupnya secara berkelanjutan. Dukungan kebijakan yang menyentuh langsung para pelaku UMKM dinilai sangat strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput.

Gubernur NTT Melki PDKMHDINTT2

Poin keempat yang menjadi sorotan dalam pertemuan ini adalah jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan bagi masyarakat, khususnya bagi kalangan pekerja informal dan masyarakat adat. PD KMHDI NTT menilai masih banyak masyarakat yang belum terakses oleh program jaminan sosial yang layak.

Mahasiswa Hindu PD.KMHDI NTT meminta agar Pemerintah Daerah Provinsi NTT dapat memperluas cakupan layanan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan serta memperkuat sistem perlindungan sosial lainnya, agar masyarakat tidak rentan terhadap risiko ekonomi dan kesehatan, terutama di masa-masa sulit.

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyambut baik audiensi yang digelar bersama mahasiswa Hindu PD KMHDI NTT ini. Ia mengapresiasi inisiatif dan kepedulian KMHDI terhadap persoalan masyarakat, seraya berjanji akan menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan instansi terkait secara bertahap.

Dalam audiensi yang berlangsung bersama Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena, Beliau menarasikan Presiden RI Pertama "Soekarno adalah orang yang lahir dari rahim Bali" dan berpesan orang bali harus bisa menjaga semangat narasi tersebut dalam Nasionalisme. Gubernur NTT Melki menaruh harapan besar pada PD.KMHDI NTT sebagai generasi penerus bangsa untuk terus berkontrubusi Nyata pada masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gubernur NTT Melki PDKMHDINTT3

Ketua Mahasiswa Hindu PD KMHDI NTT I Putu Eka Saputra, Sampaikan Aspirasi Strategis Saat Audiensi Bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena (8 Mei 2025)

Menjaga Jati Diri, Menumbuhkan Dharma : Empat Pilar Kaderisasi KMHDI

Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) tak sekadar organisasi kemahasiswaan berbasis keagamaan. Sejak didirikan pada Tanggal 3 September 1993, KMHDI hadir sebagai wadah perjuangan intelektual dan spiritual bagi mahasiswa Hindu Indonesia dalam mengabdi kepada agama dan negara. Dalam perjalanannya, KMHDI membangun arah perjuangan melalui konsep nilai dan jati diri organisasi yang menjadi pedoman setiap kader.

Empat nilai utama membentuk karakter kader KMHDI : Religius, Humanis, Nasionalis, dan Progresif. Keempat nilai ini merupakan standar kualitas dari pendidikan kaderisasi yang dijalankan secara konsisten oleh organisasi di seluruh daerah di Indonesia.

"Religiusitas" menjadi fondasi utama dalam jati diri anggota KMHDI. Bagi organisasi ini, religiusitas bukanlah bentuk eksklusivitas, melainkan peneguhan nilai-nilai spiritual Hindu yang bersifat universal. Seorang kader KMHDI dituntut untuk memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran agamanya, sekaligus memiliki kemampuan berpikir kritis terhadap praktik keagamaan yang berkembang di tengah masyarakat Hindu.

Nilai religius juga menjadi dasar etika sosial. Dalam konteks ini, anggota KMHDI diharapkan membawa nilai-nilai Dharma ke dalam kehidupan bermasyarakat tanpa memaksakan dogma, namun menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab sosial yang bersumber dari nilai-nilai suci Hindu.

Sementara itu, "Humanisme" menjadi napas dalam interaksi sosial. Dalam ajaran Hindu, konsep "Tat Twam Asi" yang berarti "Kamu adalah Aku" menjadi dasar pandangan terhadap sesama manusia. Dengan kesadaran bahwa setiap manusia adalah bagian dari percikan Ilahi (Atman), anggota KMHDI diajak untuk mengembangkan sikap empati, toleransi, dan kepekaan terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan.

Humanisme dalam KMHDI bukanlah sekadar tidak menyakiti, tetapi juga aktif membantu dan berpihak pada yang tertindas. Sikap ini menjadi penegasan bahwa KMHDI bukan hanya organisasi intelektual, tetapi juga kekuatan moral yang berpijak pada nilai-nilai universal kemanusiaan.

Nilai ketiga yang dijunjung tinggi adalah "Nasionalisme". KMHDI meyakini bahwa pengabdian kepada negara adalah bagian dari pengamalan Dharma. Nasionalisme versi KMHDI lahir dari rasa solidaritas antarwarga bangsa, serta kesadaran akan tanggung jawab kolektif dalam menjaga keutuhan dan keberlangsungan negara Indonesia yang majemuk.

Dalam konteks ini, kader KMHDI ditanamkan sikap menolak eksklusivisme, sektarianisme, dan segala bentuk pembelahan sosial yang merusak persatuan. Mereka dituntut aktif dalam berbagai ruang kebangsaan sebagai warga negara yang kritis, progresif, dan beretika.

Terakhir, KMHDI menekankan nilai "Progresifitas" sebagai semangat perubahan. Kader KMHDI diarahkan untuk tidak sekadar menjadi pengikut arus, tetapi menjadi penggerak perubahan sosial. Dalam setiap proses transformasi masyarakat, kader ditantang untuk hadir sebagai pionir ide, pelaksana gagasan, dan penjaga semangat dialektika.

Progresifitas berarti keberanian untuk berpikir visioner, bertindak strategis, dan menghadapi tantangan zaman dengan kesiapan mental dan intelektual. Di sinilah KMHDI membedakan dirinya sebagai organisasi kader yang terus bergerak, belajar, dan berkontribusi nyata.

Melalui keempat nilai tersebut, KMHDI membentuk generasi muda Hindu yang tidak hanya cakap secara spiritual, tetapi juga tangguh dalam membela nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan. Jati diri ini menjadi kompas moral dan arah perjuangan yang terus dijaga dalam setiap langkah organisasi.

Melalui audiensi dan forum dialog bersama Gubernur NTT Melki ini, PD KMHDI NTT berharap komunikasi dengan pemerintah daerah dapat terus terjalin secara produktif dan konstruktif. Kolaborasi antara mahasiswa dan pemerintah dinilai sebagai kunci dalam membangun NTT yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan dalam semangat "Ayo Bangun NTT", Satyam Eva Jayate, jaya.(PDKMHDINTT/Hindukupang)

Narasi dan Editor : Guntara
Sumber Foto : PD.KMHDI NTT / Grup Whatsapp Hindu Kupang NTT

Gubernur NTT Melki PDKMHDINTT

Ketua Mahasiswa Hindu PD KMHDI NTT I Putu Eka Saputra bersama Pengurus, Sampaikan Aspirasi Strategis Saat Audiensi Bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena (8 Mei 2025)

Baca Juga : Upacara Tawur Kesanga 2025 Dan Pawai 7 Ogoh-Ogoh Meriahkan Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 Di Kota Kupang NTT

Baca Juga : Training of Trainers KMHDI Regional Jawa, Bali, NTB, NTT : Mencari Ilmu dengan Cinta Kasih di Negeri Karang

Baca Juga 10 Mei 2022 : PD.KMHDI NTT Audiensi Dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur Victor Bungtilu Laiskodat, dan Ketua Dekranasda NTT Sampaikan Agenda Lokasabha XIV dan Isu Keumatan Hindu NTT

 

Nyepi2025c

Walikota Kupang dan Wakil Walikota Kupang Dalam Upacara Tawur Kesanga dan Pawai Ogoh-Ogoh Meriahkan Perayaan Nyepi di Kota Kupang NTT

Hindukupang.com - NTT, Umat Hindu di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menggelar upacara Tawur Kesanga di Tilem Sasih Kesanga 28 Maret 2025 yang berlangsung khidmat pada pukul 13.30-14.30 WITA. Upacara sakral Tawur Kesanga ini dipimpin oleh Ida Rsi Agung Nanda Wijaya Kusuma Manuaba sebagai bagian dari rangkaian menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Persembahyangan bersama umat Hindu Kupang dilaksanakan pada perempatan catus pata Kantor Gubernur NTT, nampak umat Hindu dari berbagai wilayah di 19 Tempekan sektor Kota Kupang hadir dan juga umat Hindu dari Kabupaten Kupang dalam Upacara Tawur Kesanga sambut Hari Suci Nyepi pada Tilem Sasih Kesanga ini.

Berbagai Tari-Tarian turut dipersembahkan dalam upacara Tawur Kesanga ini. Remaja Hindu Kupang NTT menampilkan Tarian Rejang Sari, sementara para Remaja dan Mahasiswi Hindu Kupang NTT membawakan Tarian Sudamala. Ibu-ibu dari Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Kupang turut berpartisipasi dengan menampilkan Tarian Rejang Renteng. Sementara itu, anak-anak TK Hindu Pratama Widyalaya Saraswati, SD Hindu Adi Widyalaya Saraswati, dan siswa-siswi Pasraman Hindu Upanisada Kupang mempersembahkan Tari Pendet yang memikat para hadirin dan masyarakat kota Kupang.

Nyepi2025a

Nyepi2025b

Pawai Ogoh-Ogoh yang menjadi puncak perayaan turut menarik perhatian ribuan umat Hindu dan masyarakat sekitar. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Wali Kota Kupang Bapak dr. Christian Widodo, Wakil Wali Kota Kupang Ibu Serena Cosgrova Franscies,S.Sos.,M.Sc, Ketua TP. PKK Kota Kupang Ibu dr.Widya Cahya , Dandim 1604 Kupang Bapak Letnan Kolonel Infanteri I Kadek Abriawan,S.I.P.,M.H.I, Kapolresta Kupang Kota Bapak Kombes Pol.Aldinan R.J.H Manurung,SH.,S.I.K.,M.Si, Camat dan Lurah, serta perwakilan DPRD Kota Kupang, Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Provinsi NTT Bapak Indra Effendy, FKUB Kota Kupang, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Kupang Bapak dr.I Wayan Ari Wijana S.Putra,M.Si, Perwakilan Kantor Departemen Agama Kota Kupang, Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Korwil NTT, Organisasi Hindu Dan Lembaga Hindu Kota Kupang dan Provinsi NTT, Banjar Dharma Agung Kupang (BDAK), Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Kupang dan NTT, Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Kota Kupang NTT, Mahasiswa Hindu PD.KMHDI NTT, Forum Alumni KMHDI, Puskor Hindunesia, ICHI NTT, serta Forkompinda Kota Kupang.

Nyepi2025d

Semangat dan antusiasme umat Hindu di Kota Kupang yang dengan khusyuk mengikuti sembahyang Tawur Kesanga yang dipimpin oleh Pandita Ida Rsi Agung Nanda Wijaya Kusuma Manuaba, guna menyucikan Bhuwana Alit (Mahluk Hidup) dan Juga Bhuwana Agung (Alam semesta) agar Harmonis, dengan berbagai persembahan suci Caru Bhuta Yadnya dan Banten Bebangkit serta Pesucian Dewa Yadnya dalam menyambut datangnya Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947 pada esok hari 29 Maret 2025.

Nyepi2025e

Ketua Panitia Nyepi 2025, Bapak I Gusti Ngurah Eka Negara Suantara, dalam laporannya menjelaskan makna dari rangkaian acara sambut Nyepi Tahun Baru Saka 1947 di Kota Kupang, serta mengucapkan Terima Kasih atas Dukungan Pemerintah Kota Kupang melalui Biro Kesra Sekda Kota Kupang baik Moril dan Materiil. Ia menekankan pentingnya Pawai Ogoh-Ogoh sebagai simbol pembersihan diri dari sifat-sifat negatif manusia "Sad Ripu" seperti Marah (Krodha), Rakus (Lobha), Nafsu tak terkendali (Kama), Mabuk (Mada), Bingung (Moha) dan iri hati (Matsarya) yang disimbolkan seperti Raksasa (Asura) yaitu Ogoh-Ogoh. Semua sifat Asura Raksasa mirip Ogoh-Ogoh pada manusia wajib dibersihkan, dan somyakan (netralisir) sebelum memasuki Puncak Hari Suci Nyepi 29 Maret 2025, untuk melakukan Catur Brata penyepian.

Nyepi2025f

Tari-Tarian Rejang Sari, Tarian Sudamala, Tari Rejang Renteng, Tari Pendet diiringi Sekehe Gong Sentana Satya Budaya, dan Juga Baleganjur Tridatu dan Baleganjur Sekehe Demen serta Pawai 7 Ogoh-Ogoh Nyepi di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, 28 Maret 2025 (foto : Hindukupang.com / Rygun)

Nyepi2025g

Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Kupang, Bapak dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra, M.Si, menjelaskan esensi Upacara Tawur Kesanga dalam menjaga keseimbangan alam semesta. Pemimpin Daerah Kota Kupang adalah merupakan Guru Wisesa bagi umat Hindu di Kota Kupang, Ketua PHDI Kota Kupang Bapak dr.I Wayan Ari Wijana S.Putra,M.Si dan WHDI Kota Kupang Ibu dr.Shinta Widari,Sp.KJ, bersama ketua Banjar Dharma Agung Kupang I Gede Aryabawa juga turut melakukan prosesi pemakaian destar atau udeng kepada Wali Kota Kupang serta pemakaian kain selendang kepada Ibu Wakil Wali Kota Kupang dan Ketua TP PKK Kota Kupang sebagai bentuk penghormatan dan simbol kebersamaan.

Pawai ogoh-ogoh bermakna sebagai wujud Sadripu (6 sifat kegelapan) dalam diri manusia seperti marah (krodha), nafsu (Kama), rakus (Lobha), mabuk (Mada), bingung (Moha), irihati (Matsarya) yang disimbolkan seperti wujud Asura / Raksasa untuk menyerap berbagai energi bhuta disaat Ogoh-Ogoh melewati wilayah tersebut sekaligus penyucian jagat semesta, dan kemudian ogoh-ogoh di pralina, somya , dimurnikan dengan tirtha amertha air suci, serta ogoh-ogoh yang sudah diarak keliling akan dibakar saat senja hari seusai Tawur Kasanga Upacara Bhuta Yadnya. Ogoh-ogoh yang dibakar melambangkan 6 sifat Sadripu dibakar, agar sifat Bhuta berubah menjadi sifat Dewata, Cahaya (Div), dalam menyambut Hari Suci Nyepi datangnya Tahun Baru Saka 1947, dan umat Hindu Kupang NTT dan Hindu Dharma di Seluruh Indonesia melaksanakan Catur Brata Nyepi dalam suasana sipeng (sepi) hening, tenang dan penuh kedamaian.

Bhagawad Gita 11 36

Dalam Sharing Dharma (ShaDhar) yang dihimpun dalam Media Hindukupang.com juga tercantum Sloka dalam Kitab Suci Hindu Pancama VEDA yaitu Bhagawad Gita 11.36, Visvarupa Darsana Yoga, Bab 11 sloka 36, :
अजुन उवाच

स्थाने हृषीकेश तव प्रकीर्त्या
जगत्प्रहृष्यत्यनुरज्यते च ।
रक्षांसि भीतानि दिशो द्रवन्ति
सर्वे नमस्यन्ति च सिद्धसंघाः ॥११- ३६॥

arjuna uvāca :

sthāne hrşikeśa tava prakīrtyā
jagat prahrşyaty anurajyate ca
rakşāmsi bhītāni diśo dravanti
sarve namasyanti ca siddha-sanghāḥ

Arjuna berkata : Wahai Hyang Hrşikeśa, Tuhan Penguasa Indria-indria, dengan memuji-muji Nama dan Keagungan Anda seluruh jagat menjadi sangat bersukacita dan mereka memperoleh berkah rasa bhakti (di dalam hatinya). Sebaliknya, mendengar pujian-pujian Nama dan Keagungan Anda, para raksasa menjadi sangat ketakutan dan berlari kesana-kemari ke seluruh arah (berusaha menyelamatkan diri). Dan seluruh kumpulan roh-roh agung nan suci mencakupkan tangan menyembah Anda. Semua ini sesungguhnya sangat patut terjadi.

Nyepi2025h

Dalam sambutannya, Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyampaikan apresiasi atas terlaksananya Pawai Ogoh-Ogoh yang tidak hanya memperkaya kebudayaan, tetapi juga berpotensi menjadi event wisata religi. Ia berharap ke depan perayaan ini dapat melibatkan lebih banyak pelaku UMKM di Kota Kupang serta menarik lebih banyak wisatawan, mencerminkan semangat toleransi dan keberagaman di Kota Kupang. Tidak hanya Perayaan Nyepi dan Pawai Ogoh-Ogoh ini, bahkan Hari Raya Keagamaan Hindu lainnya seperti Galungan , Kuningan, Saraswati dan Pagerwesi juga akan siap didukung oleh Pemerintah Kota Kupang, ungkap Christian Widodo Walikota Kupang.

Nyepi2025i

Upacara Tawur Kesanga, Dilanjutkan Tari-Tarian Rejang Renteng, Tari Pendet diiringi Sekehe Gong Sentana Satya Budaya, dan Juga Baleganjur Tridatu dan Baleganjur Sekehe Demen.
Laporan Ketua Panitia Nyepi 2025 , Bapak I Gusti Ngurah Eka Negara Suantara, Sambutan Ketua PHDI Kota Kupang Bapak dr.I Wayan Ari Wijana S.Putra,M.Si, serta Pembukaan Pawai Ogoh-Ogoh Nyepi di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, 28 Maret 2025 oleh Walikota Kupang Bapak dr.Christian Widodo bersama Wakil Walikota Kupang Ibu Serena Cosgrova Franscies,S.Sos.,M.Sc dengan membunyikan Gong dan Cengceng (foto : Hindukupang.com / Rygun)

Nyepi2025j

Puncak Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yakni 29 Maret 2025 dirayakan dengan penuh kekhusyukan oleh umat Hindu Dharma di seluruh dunia. Nyepi bukan sekadar pergantian tahun dalam kalender Saka, tetapi juga merupakan momentum untuk menciptakan kebahagiaan, harmoni, dan kedamaian bagi seluruh jagat raya. Dalam perayaan ini, umat Hindu menjalankan prinsip-prinsip Catur Brata Nyepi sebagai wujud pengendalian diri dan penyucian lahir batin.

Catur Brata Nyepi yang menjadi pedoman utama dalam perayaan ini terdiri dari empat prinsip utama. Pertama, Amati Gni, yang berarti tidak menyalakan api, baik secara harfiah maupun simbolis. Dalam praktiknya, umat Hindu Dharma Upawasa atau berpuasa selama 24 jam, dimulai dari 29 Maret 2025 Jam 06:00 matahari terbit hingga besok hari Jam 06:00WITA (30 Maret 2025), menahan diri dari makan dan minum, serta mengendalikan hawa nafsu dan amarah. Untuk alasan kesehatan maupun umur / usia anak dan juga lansia maka disesuaikan dengan kondisi fisik dalam berpuasa makan dan minum.

Kedua, Amati Karya, yang mengajarkan umat Hindu untuk tidak bekerja selama perayaan Nyepi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk melakukan mulat sarira atau introspeksi diri, mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan, serta memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik.

Ketiga, Amati Lelungan, yang berarti tidak bepergian. Selama Nyepi, umat Hindu berdiam diri di rumah, tidak melakukan perjalanan, dan lebih fokus dalam melakukan yoga serta meditasi. Hal ini mencerminkan makna mendalam dari Nyepi sebagai hari untuk menyatu dengan alam semesta dan Sang Pencipta.

Keempat, Amati Lelanguan, yang menekankan pada tidak bersenang-senang. Umat Hindu menghindari hiburan atau kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian dari fokus spiritual. Sebaliknya, pikiran dan kesadaran dipusatkan sepenuhnya pada Brahman, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Suasana Nyepi memberikan ketenangan yang luar biasa. Jalanan sepi, lampu-lampu dipadamkan, dan kehidupan di berbagai daerah yang mayoritas penduduknya beragama Hindu seperti di Bali nyaris terhenti sejenak, semua airport penerbangan pesawat dalam dan luar negeri dihentikan dan juga penyeberangan kapal laut dihentikan selama 24 jam penuh. Keheningan ini bukan hanya bentuk kepatuhan terhadap ajaran agama Hindu di Pulau Dewata Bali, tetapi juga simbol keseimbangan dan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.

Perayaan Nyepi juga memiliki makna ekologis yang mendalam. Dengan menghentikan aktivitas selama satu hari penuh, alam diberikan kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan diri dari berbagai aktivitas manusia. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran Hindu tidak hanya berorientasi pada kehidupan spiritual, tetapi juga mengajarkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan pelaksanaan Catur Brata Nyepi, umat Hindu diharapkan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, penuh kesadaran, dan senantiasa menjaga keseimbangan dalam hubungan dengan sesama manusia, alam, dan Tuhan. Nyepi bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga sebuah refleksi diri yang mendalam untuk membangun dunia yang lebih damai dan harmonis.

Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yang jatuh pada 29 Maret 2025 ini mengusung tema "Manawa Sewa, Madhawa Sewa Mewujudkan Indonesia Emas 2045." Tema ini menekankan pentingnya pengabdian kepada sesama manusia sebagai bagian dari pengabdian kepada Tuhan, mencerminkan keseimbangan dalam kehidupan.

Dalam ajaran Hindu, konsep Manawa Sewa berarti pelayanan kepada sesama manusia dengan ketulusan, sementara Madhawa Sewa merupakan bentuk pengabdian kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Filosofi ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam membangun kehidupan yang harmonis, menuju masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.(Hindukupang/KGun)

Sumber dan Foto : Hindukupang.com / Rygun

Penulis dan Editor : Guntara

Googledrive Video dan Foto Tawur Kesanga dan Pawai Ogoh-Ogoh, sumber Bli Dewa Putra Utama kunjungi disini.

Nyepi2025k

Nyepi2025l

Baca Juga : Rangkaian Kegiatan Nyepi Tahun Baru Saka 1947 di Kota Kupang Tahun 2025

Baca Juga : Upacara Melasti 2025 Umat Hindu Kupang Gelar Ritual Penyucian Sambut Datangnya Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947

Baca Juga : Sambut Nyepi Tahun Saka 1947 Umat Hindu Kota Kupang NTT Gelar Donor Darah untuk Kemanusiaan Dalam Semangat "Manawa Sewa, Madhawa Sewa"

Baca Juga : Berita dan informasi Hindu Kupang dan Hindu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Hindu Dharma di Nusantara Indonesia

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2024 : Ribuan Umat Hindu Kupang Upacara Tawur Kasanga dan Pawai 12 Ogoh-Ogoh Sambut Nyepi Tahun Baru Saka 1946 dalam Semangat "Sat Cit Ananda untuk Indonesia Jaya"

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2023 : Ribuan Umat Hindu Kupang Melakukan Upacara Tawur Kasanga dan Parade Ogoh-Ogoh di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Sambut Hari Suci NYEPI Tahun Saka 1945 Dalam Nuansa "Semangat Maharddhika Semangat Merdeka"

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2018 : Pawai Ogoh - Ogoh Nyepi 1940 Çaka di Kupang NTT 2018

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2017 : Ogoh-Ogoh NYEPI 1939 Saka di Kupang NTT

 Melasti2025d

Hindukupang.com – NTT, Umat Hindu di IbuKota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, telah menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Kegiatan ini mencerminkan nilai kebersamaan, kepedulian sosial, serta penyucian diri menuju tahun baru dalam kalender Saka. Berikut rangkaian acara yang telah dijadwalkan:

Saka Boga Sevanam : Berbagi dan Berbuka Puasa Bersama
Pada 22 Maret 2025, umat Hindu melaksanakan kegiatan sosial "Saka Boga Sevanam", yaitu berbagi makanan dan berbuka puasa bersama di Masjid Nurul Hidayah, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang NTT. Acara ini menjadi simbol toleransi dan kebersamaan antarumat beragama, mempererat persaudaraan serta semangat gotong royong di tengah masyarakat.

Aksi Donor Darah
Sebagai bagian dari kepedulian sosial, aksi "Donor Darah" digelar pada 23 Maret 2025 di Wantilan Pura Oebanantha, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang NTT. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan 66 kantong darah, yang nantinya akan disalurkan kepada yang membutuhkan melalui Palang Merah Indonesia (PMI) NTT. Partisipasi aktif umat Hindu dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen mereka terhadap kemanusiaan.

Pemasangan Penjor Hias Sambut Nyepi
Pada 25 Maret 2025, umat Hindu di Kota Kupang mulai memasang "Penjor hias" di sepanjang Jalan El Tari sebagai simbol penyambutan Hari Suci Nyepi. Penjor, yang merupakan bambu berhiaskan janur dan berbagai ornamen khas Hindu, melambangkan ungkapan syukur serta penghormatan kepada Brahman, Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Upacara Melasti, Penyucian Diri dan Alam
Upacara Melasti yang dilaksanakan pada 26 Maret 2025 pukul 14.00 WITA di Pura Manik Segara, yang berada di areal Pantai Pura Oebanantha, Kota Kupang, berlangsung dengan baik dan lancar. Prosesi ritual dan persembahyangan di Element Air (Laut, Sungai, Danau) ini bertujuan untuk menyucikan berbagai sarana upacara serta membersihkan diri dari pengaruh negatif sebelum memasuki Tahun Baru Saka.

Melasti2025g

Melasti2025e

Tawur Kasanga dan Pawai Ogoh-Ogoh

Pada 28 Maret 2025, dua acara besar digelar dalam rangkaian perayaan Nyepi :
"Tawur Kasanga", yang berlangsung pukul 12.30 WITA di Perempatan Catus Pata, Kantor Gubernur NTT. Upacara ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam dan menyucikan jagat semesta.
"Pawai Ogoh-Ogoh", dimulai pukul 15.00 WITA di lokasi yang sama, Perempatan Catus Pata, Kantor Gubernur NTT. Pawai  Ogoh-ogoh, yang melambangkan sifat-sifat buruk manusia, akan diparade / pawai , diarak sebelum akhirnya dibakar sebagai simbol pemurnian dan peleburan (PraLina) energi negatif untuk di seimbangkan (Somya) menjelang Hari Suci Nyepi.

Puncak Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 , Umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian.
Tepat pada 29 Maret 2025, umat Hindu melaksanakan "Catur Brata Penyepian", yang terdiri dari:
1. Amati Gni (tidak menyalakan api),
2. Amati Karya  (tidak bekerja),
3. Amati Lelungan  (tidak bepergian), dan
4. Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan atau tidak bersenang - senang).

Selama 24 jam, umat Hindu berdiam diri, bermeditasi, dan merefleksikan diri guna mencapai keseimbangan lahir dan batin.

Persiapan Tawur Kasanga dan Pawai Ogoh-Ogoh Sambut Nyepi Tahun Saka 1947 Di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2025.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Nyepi 2025, Bapak I Gusti Ngurah Eka Negara Suantara, mengumumkan bahwa Upacara Tawur Kasanga akan dilaksanakan pada 28 Maret 2025 di Perempatan Catus Pata, Kantor Gubernur NTT, Jalan El Tari, Kota Kupang. Upacara ini akan dipimpin oleh Ida Rsi Agung Nanda Wijaya Kusuma Manuaba dan dimulai tepat pukul 12.30 WITA.

Setelah Tawur Kasanga, umat Hindu akan menggelar Pawai Ogoh-Ogoh di Jalan El Tari. Parade ini juga akan diiringi oleh Canang Sari "Mepeed" dari ibu-ibu WHDI Kota Kupang, serta berbagai tarian Rejang. Pawai Ogoh-Ogoh berwujud Raksasa (Asura) melambangkan enam sifat negatif manusia (Sadripu) yaitu seperti Marah (Krodha), hawa nafsu tak terkendali (Kama), rakus (Lobha), mabuk (Mada), bingung (Moha), dan iri hati (Matsarya). Ogoh-ogoh akan diarak keliling sebelum akhirnya dipralina (Somya) dengan air Tirtha , dihancurkan serta dibawa pulang untuk dibakar sebagai simbol penyucian alam semesta.

Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1947 Di Kota Kupang NTT mengusung Tema "Manawa Sewa, Madhawa Sewa Mewujudkan Indonesia Emas 2045". Tema Nyepi Nasional Tahun 2025 ini menekankan pentingnya pengabdian kepada sesama manusia (Manawa Sewa) sekaligus kepada Tuhan (Madhawa Sewa) sebagai wujud keseimbangan dalam kehidupan.

Upacara Tawur Kasanga di Kota Kupang direncanakan akan dihadiri oleh Bapak Wali Kota Kupang, DPRD Kota Kupang, Forkopimda Kota Kupang, serta camat dan lurah setempat, serta berbagai Tamu Undangan. Diperkirakan, pawai akan diikuti oleh Lima (5) Ogoh-Ogoh besar berwujud Raksasa (Asura) serta beberapa ogoh-ogoh kecil yang melibatkan seluruh umat Hindu Kupang dari 19 tempekan atau sektor Banjar Dharma Agung Kupang, serta umat Hindu dari Kabupaten Kupang.

Rangkaian Kegiatan berikutnya adalah Upacara Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-Ogoh di Perempatan Kantor Gubernur NTT pada tanggal 28 Maret 2025 jam 13:00-Selesai, di Perempatan Catus Pata Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur. dan Kemudian Puncak Hari Suci Nyepi, umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian di 29 maret 2025,  Penanaman pohon di tanggal 6 April 2025, serta serta Dharma Santi Nyepi di Pertengahan Bulan April 2025.

Penanaman Pohon dan Dharma Santi
Sebagai bagian dari kepedulian terhadap lingkungan, umat Hindu di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur akan melaksanakan penanaman pohon di areal Krematorium Pura Prajapati Alak Kupang, pada 6 April 2025, sebagai bentuk pelestarian alam dan penghormatan kepada Ibu Pertiwi.

Rangkaian perayaan Nyepi akan ditutup dengan **Dharma Santi**, yang akan diselenggarakan pada pertengahan April 2025. Acara ini menjadi ajang silaturahmi atau SimaKrama umat Hindu untuk memperkuat nilai persaudaraan dan kebersamaan setelah melewati Nyepi.

Dengan berbagai kegiatan ini, umat Hindu di Kota Kupang berharap dapat menyambut Tahun Baru Saka 1947 dengan penuh keberkahan, kedamaian, dan semangat harmoni antarumat beragama.(Hindukupang/KGun)

Sumber dan Foto : Hindukupang.com / Rygun dan Bli Dewa Putra Utama

Penulis dan Editor : Guntara

Baca Juga : Upacara Melasti 2025 Umat Hindu Kupang Gelar Ritual Penyucian Sambut Datangnya Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947

Baca Juga : Sambut Nyepi Tahun Saka 1947 Umat Hindu Kota Kupang NTT Gelar Donor Darah untuk Kemanusiaan Dalam Semangat "Manawa Sewa, Madhawa Sewa"

Baca Juga : Berita dan informasi Hindu Kupang dan Hindu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Hindu Dharma di Nusantara Indonesia

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2024 : Ribuan Umat Hindu Kupang Upacara Tawur Kasanga dan Pawai 12 Ogoh-Ogoh Sambut Nyepi Tahun Baru Saka 1946 dalam Semangat "Sat Cit Ananda untuk Indonesia Jaya"

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2023 : Ribuan Umat Hindu Kupang Melakukan Upacara Tawur Kasanga dan Parade Ogoh-Ogoh di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Sambut Hari Suci NYEPI Tahun Saka 1945 Dalam Nuansa "Semangat Maharddhika Semangat Merdeka"

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2018 : Pawai Ogoh - Ogoh Nyepi 1940 Çaka di Kupang NTT 2018

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2017 : Ogoh-Ogoh NYEPI 1939 Saka di Kupang NTT

Melasti2025e

Upacara Melasti Umat Hindu di Kota Kupang, NTT 26 Maret 2025, Penyucian Pralingga Sambut Nyepi Tahun Baru Saka 1947 (Foto : Hindukupang.com)

Hindukupang.com - NTT, Umat Hindu di Kota Kupang, Ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur, menggelar Upacara Melasti pada Hari Rabu 26 Maret 2025 , Jam 15:00 WITA di Pura Manik Segara, Oebanantha. Wujud syukur pada ParaHyangan dalam Upacara Melasti yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 ini diikuti oleh berbagai Pralingga dari Pura-Pura Hindu yang tersebar di Kota Kupang maupun juga Pura Hindu dari Kabupaten Kupang.

Melasti merupakan ritual penyucian berbagai sarana dan prasarana upacara Hindu, termasuk Pralingga "Daksina Linggih", Payung Suci Pajeng Putih Kuning, Kober, Senjata Dewata Nawa Sanga, serta perlengkapan upakara suci lainnya. Prosesi ini bertujuan untuk membersihkan dan mensucikan perlengkapan tersebut sebelum memasuki Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 pada 29 Maret 2025.

Prosesi Upacara Melasti di Pura Manik Segara Sambut Nyepi Tahun Saka 1947 Di Kota Kupang Provinsi NTT

Upacara Melasti dapat dilakukan di berbagai sumber mata air seperti pantai, laut, sungai, atau danau. Di Kupang, prosesi ini dipusatkan di Pura Manik Segara, Oebanantha, yang terletak di Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang Provinsi NTT. Sejumlah Pura yang turut serta dalam upacara ini antara lain Pura Agung Giri Kertha Bhuwana Kolhua, Pura Mandhita Sekolah Polisi Negara (SPN), Pura Luhur Akasha TNI AU Airport Angkasa Pura El Tari, Pura Wira Tirtha Yudha TNI AD Kuanino, Pura Mandala Natha TNI AL Alak, Pura Prajapati Alak dan Pura Satria Dharma Yuda di areal Kompi 743 Benteng, serta Juga Pura Hindu dari Kabupaten Kupang yaitu Pura Agung Wira Adityanantha Naibonat, dan Pura Satria Wana Giri Nantha di Brigif.

Upacara yang berlangsung dari pukul 14.00 hingga 19.30 WITA ini dipimpin oleh Jero Gde Dwija I Dewa Ketut Alit Suasthama, serta dihadiri oleh Ida Bhawati I Made Suaba Aryanta dan para Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Koordinator Wilayah Provinsi NTT.

Melasti2025b

Rangkaian upacara diawali dengan prosesi Mecaru, dilanjutkan dengan pengambilan air suci (Tirtha) ke tengah laut menggunakan perahu. Sesajen dan pekelem berupa persembahan suci ayam hitam dan bebek hitam juga dihaturkan kepada Dewa Baruna, penguasa lautan. Air suci kemudian dipercikkan ke seluruh Pralingga dan perlengkapan upacara, termasuk tedung, kober, dan senjata Dewata Nawa Sanga, sebagai simbol penyucian dari berbagai arah penjuru.

Upacara Melasti ini dihadiri oleh sejumlah tokoh Hindu di NTT, di antaranya Ketua PHDI Provinsi NTT, Dr. Wayan Darmawa, Ketua PHDI Kota Kupang, dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra, M.Si, serta Ketua PHDI Kabupaten Kupang, Ida Bhawati Ir. I Made Suaba Aryanta, MP. Hadir pula Ketua Banjar Dharma Agung Kupang, Gede Aryabawa, Ketua Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Korwil NTT, Pinandita Ir. I Made Suparta, MT, Ketua Organisasi dan Lembaga Hindu Lainnya, serta berbagai ketua pengempon pengurus pura di Kota Kupang.

Melasti2025a

Kolase Foto Upacara Melasti Umat Hindu di Kota Kupang, NTT 26 Maret 2025, Penyucian Pralingga Sambut Nyepi Tahun Baru Saka 1947 (Foto : Hindukupang.com)

Pada pukul 18.00 WITA, seluruh Pralingga dikembalikan ke Utama Mandala Pura Oebanantha. Umat Hindu kemudian melaksanakan persembahyangan bersama melalui Puja Tri Sandhya, Kramaning Sembah, serta ritual nunas Tirtha Amertha (air suci) dan Bija (benih beras suci). Kemudian semua Pralingga Kembali ke Pura masing-masing, dan untuk Pura Oebananta dan Pura Agung Giri Kertha Bhuwana dilakukan Nyejer selama 2 hari serta ada Pakemitan. Prosesi ini menandai selesainya penyucian spiritual sebelum memasuki Tahun Baru Saka 1947.

Melasti2025f

Melasti2025g

Persiapan Tawur Kasanga dan Pawai Ogoh-Ogoh Sambut Nyepi Tahun Saka 1947 Di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2025.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia Nyepi 2025, Bapak I Gusti Ngurah Eka Negara Suantara, mengumumkan bahwa Upacara Tawur Kasanga akan dilaksanakan pada 28 Maret 2025 di Perempatan Catus Pata, Kantor Gubernur NTT, Jalan El Tari, Kota Kupang. Upacara ini akan dipimpin oleh Ida Rsi Agung Nanda Wijaya Kusuma Manuaba dan dimulai tepat pukul 12.30 WITA.

Setelah Tawur Kasanga, umat Hindu akan menggelar Pawai Ogoh-Ogoh di Jalan El Tari. Parade ini juga akan diiringi oleh Canang Sari "Mepeed" dari ibu-ibu WHDI Kota Kupang, serta berbagai tarian Rejang. Pawai Ogoh-Ogoh berwujud Raksasa (Asura) melambangkan enam sifat negatif manusia (Sadripu) yaitu seperti Marah (Krodha), hawa nafsu tak terkendali (Kama), rakus (Lobha), mabuk (Mada), bingung (Moha), dan iri hati (Matsarya). Ogoh-ogoh akan diarak keliling sebelum akhirnya dipralina (Somya) dengan air Tirtha , dihancurkan serta dibawa pulang untuk dibakar sebagai simbol penyucian alam semesta.

Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1947 Di Kota Kupang NTT mengusung Tema "Manawa Sewa, Madhawa Sewa Mewujudkan Indonesia Emas 2045". Tema Nyepi Nasional Tahun 2025 ini menekankan pentingnya pengabdian kepada sesama manusia (Manawa Sewa) sekaligus kepada Tuhan (Madhawa Sewa) sebagai wujud keseimbangan dalam kehidupan.

Upacara Tawur Kasanga di Kota Kupang direncanakan akan dihadiri oleh Bapak Wali Kota Kupang, DPRD Kota Kupang, Forkopimda Kota Kupang, serta camat dan lurah setempat, serta berbagai Tamu Undangan. Diperkirakan, pawai akan diikuti oleh Lima (5) Ogoh-Ogoh besar berwujud Raksasa (Asura) serta beberapa ogoh-ogoh kecil yang melibatkan seluruh umat Hindu Kupang dari 19 tempekan atau sektor Banjar Dharma Agung Kupang, serta umat Hindu dari Kabupaten Kupang.

Rangkaian Kegiatan berikutnya adalah Upacara Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-Ogoh di Perempatan Kantor Gubernur NTT pada tanggal 28 Maret 2025 jam 13:00-Selesai, di Perempatan Catus Pata Kantor Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur. dan Kemudian Puncak Hari Suci Nyepi, umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian di 29 maret 2025,  Penanaman pohon di tanggal 6 April 2025, serta serta Dharma Santi Nyepi di Pertengahan Bulan April 2025.

Dengan rangkaian upacara Hindu yang berlangsung khidmat, umat Hindu di Kota Kupang berharap dapat memasuki Datangnya Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 pada 29 Maret 2025 nanti dengan "Catur Brata Penyepian" serta hati yang bersih dan suci.(Hindukupang/Kgun)

Sumber Foto : Hindukupang.com

Penulis dan Editor : Guntara

Foto dan Video GoogleDrive Upacara Melasti , Sumber Bli Dewa Putra Utama, Kunjungi Disini.

Melasti2025d

Melasti2025c
Kolase Foto Upacara Melasti Umat Hindu di Kota Kupang, NTT 26 Maret 2025, Penyucian Pralingga Sambut Nyepi Tahun Baru Saka 1947 (Foto : Hindukupang.com)

Baca Juga : Sambut Nyepi Tahun Saka 1947 Umat Hindu Kota Kupang NTT Gelar Donor Darah untuk Kemanusiaan Dalam Semangat "Manawa Sewa, Madhawa Sewa"

Baca Juga : Berita dan informasi Hindu Kupang dan Hindu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Hindu Dharma di Nusantara Indonesia

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2024 : Ribuan Umat Hindu Kupang Upacara Tawur Kasanga dan Pawai 12 Ogoh-Ogoh Sambut Nyepi Tahun Baru Saka 1946 dalam Semangat "Sat Cit Ananda untuk Indonesia Jaya"

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2023 : Ribuan Umat Hindu Kupang Melakukan Upacara Tawur Kasanga dan Parade Ogoh-Ogoh di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Sambut Hari Suci NYEPI Tahun Saka 1945 Dalam Nuansa "Semangat Maharddhika Semangat Merdeka"

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2018 : Pawai Ogoh - Ogoh Nyepi 1940 Çaka di Kupang NTT 2018

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2017 : Ogoh-Ogoh NYEPI 1939 Saka di Kupang NTT