Mahasiswa Hindu PD KMHDI NTT Sampaikan Aspirasi Strategis Saat Audiensi Bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena (8 Mei 2025)
HinduKupang.com, NTT — Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (PD KMHDI NTT) melakukan audiensi resmi dengan Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena,S.Si.,Apt, pada Kamis tanggal 8 Mei 2025 di Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT. Pertemuan ini menjadi ruang dialog antara PD KMHDI NTT Mahasiswa-Mahasiswi Hindu Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Gubernur NTT sebagai Guru Wisesa atau Kepala Pemerintah Daerah guna menyuarakan sejumlah aspirasi penting yang menyangkut kepentingan umat dan masyarakat luas.
Audiensi ini dipimpin langsung oleh Ketua PD KMHDI NTT, I Putu Eka Saputra, didampingi oleh jajaran pengurus. Dalam kesempatan tersebut, rombongan mahasiswa Hindu PD.KMHDI NTT menyampaikan empat poin utama yang menjadi fokus perhatian organisasi dalam mendukung pembangunan daerah berbasis keadilan dan pemerataan di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Salah satu isu utama yang disampaikan adalah akses jalan menuju Pura Oebanantha yang berlokasi di Kota Kupang. Saat ini, akses ke tempat ibadah umat Hindu tersebut masih melewati kawasan Pasar Oeba, Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama Kota Kupang yang dinilai sudah melewati batas pasar itu sendiri serta pedagang pasar mulai masuk ke badan jalan.
Pura Oebanantha adalah tempat ibadah umat Hindu Kupang merupakan Pura Jaganatha pertama yang berdiri di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Pura Oebanantha juga termasuk di dalam Padma Bhuwana Nusantara wilayah Tenggara Indonesia sesuai keputusan Mahasabha PHDI Pada tahun 2011, Majelis tertinggi agama Hindu yakni Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) menetapkan sembilan Pura yang ada di sembilan penjuru Indonesia yang disebut Padma Bhuwana Nusantara. Penetapan ini termuat dalam Ketetapan Mahasabha X Nomor: VII/TAP/MAHASABHA X/2011 tentang Padma Bhuvana Nusantara.
Dalam bidang pendidikan, KMHDI menekankan pentingnya pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah NTT. Salah satu isu krusial yang disorot adalah minimnya jumlah tenaga pendidik beragama Hindu di sekolah-sekolah negeri maupun swasta yang tersebar di berbagai kabupaten/kota.
Untuk itu, PD KMHDI NTT mendorong adanya penambahan kuota guru beragama Hindu agar kebutuhan pembelajaran agama Hindu bagi siswa dapat terpenuhi secara maksimal. Langkah ini dinilai penting untuk mendukung semangat keberagaman dan kebhinekaan di dunia pendidikan.
Selain itu, KMHDI juga mengangkat isu pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat. Dalam audiensi tersebut, disampaikan harapan agar pemerintah provinsi dapat lebih aktif memberikan pendampingan, pelatihan, dan akses permodalan bagi pelaku UMKM.
Menurut PD KMHDI NTT, dengan penguatan sektor UMKM, maka ekonomi lokal akan semakin mandiri dan masyarakat memiliki peluang yang lebih besar untuk meningkatkan taraf hidupnya secara berkelanjutan. Dukungan kebijakan yang menyentuh langsung para pelaku UMKM dinilai sangat strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput.
Poin keempat yang menjadi sorotan dalam pertemuan ini adalah jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan bagi masyarakat, khususnya bagi kalangan pekerja informal dan masyarakat adat. PD KMHDI NTT menilai masih banyak masyarakat yang belum terakses oleh program jaminan sosial yang layak.
Mahasiswa Hindu PD.KMHDI NTT meminta agar Pemerintah Daerah Provinsi NTT dapat memperluas cakupan layanan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan serta memperkuat sistem perlindungan sosial lainnya, agar masyarakat tidak rentan terhadap risiko ekonomi dan kesehatan, terutama di masa-masa sulit.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyambut baik audiensi yang digelar bersama mahasiswa Hindu PD KMHDI NTT ini. Ia mengapresiasi inisiatif dan kepedulian KMHDI terhadap persoalan masyarakat, seraya berjanji akan menindaklanjuti aspirasi tersebut dengan instansi terkait secara bertahap.
Dalam audiensi yang berlangsung bersama Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur Emanuel Melkiades Laka Lena, Beliau menarasikan Presiden RI Pertama "Soekarno adalah orang yang lahir dari rahim Bali" dan berpesan orang bali harus bisa menjaga semangat narasi tersebut dalam Nasionalisme. Gubernur NTT Melki menaruh harapan besar pada PD.KMHDI NTT sebagai generasi penerus bangsa untuk terus berkontrubusi Nyata pada masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur, serta Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ketua Mahasiswa Hindu PD KMHDI NTT I Putu Eka Saputra, Sampaikan Aspirasi Strategis Saat Audiensi Bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena (8 Mei 2025)
Menjaga Jati Diri, Menumbuhkan Dharma : Empat Pilar Kaderisasi KMHDI
Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) tak sekadar organisasi kemahasiswaan berbasis keagamaan. Sejak didirikan pada Tanggal 3 September 1993, KMHDI hadir sebagai wadah perjuangan intelektual dan spiritual bagi mahasiswa Hindu Indonesia dalam mengabdi kepada agama dan negara. Dalam perjalanannya, KMHDI membangun arah perjuangan melalui konsep nilai dan jati diri organisasi yang menjadi pedoman setiap kader.
Empat nilai utama membentuk karakter kader KMHDI : Religius, Humanis, Nasionalis, dan Progresif. Keempat nilai ini merupakan standar kualitas dari pendidikan kaderisasi yang dijalankan secara konsisten oleh organisasi di seluruh daerah di Indonesia.
"Religiusitas" menjadi fondasi utama dalam jati diri anggota KMHDI. Bagi organisasi ini, religiusitas bukanlah bentuk eksklusivitas, melainkan peneguhan nilai-nilai spiritual Hindu yang bersifat universal. Seorang kader KMHDI dituntut untuk memiliki pemahaman mendalam tentang ajaran agamanya, sekaligus memiliki kemampuan berpikir kritis terhadap praktik keagamaan yang berkembang di tengah masyarakat Hindu.
Nilai religius juga menjadi dasar etika sosial. Dalam konteks ini, anggota KMHDI diharapkan membawa nilai-nilai Dharma ke dalam kehidupan bermasyarakat tanpa memaksakan dogma, namun menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab sosial yang bersumber dari nilai-nilai suci Hindu.
Sementara itu, "Humanisme" menjadi napas dalam interaksi sosial. Dalam ajaran Hindu, konsep "Tat Twam Asi" yang berarti "Kamu adalah Aku" menjadi dasar pandangan terhadap sesama manusia. Dengan kesadaran bahwa setiap manusia adalah bagian dari percikan Ilahi (Atman), anggota KMHDI diajak untuk mengembangkan sikap empati, toleransi, dan kepekaan terhadap persoalan-persoalan kemanusiaan.
Humanisme dalam KMHDI bukanlah sekadar tidak menyakiti, tetapi juga aktif membantu dan berpihak pada yang tertindas. Sikap ini menjadi penegasan bahwa KMHDI bukan hanya organisasi intelektual, tetapi juga kekuatan moral yang berpijak pada nilai-nilai universal kemanusiaan.
Nilai ketiga yang dijunjung tinggi adalah "Nasionalisme". KMHDI meyakini bahwa pengabdian kepada negara adalah bagian dari pengamalan Dharma. Nasionalisme versi KMHDI lahir dari rasa solidaritas antarwarga bangsa, serta kesadaran akan tanggung jawab kolektif dalam menjaga keutuhan dan keberlangsungan negara Indonesia yang majemuk.
Dalam konteks ini, kader KMHDI ditanamkan sikap menolak eksklusivisme, sektarianisme, dan segala bentuk pembelahan sosial yang merusak persatuan. Mereka dituntut aktif dalam berbagai ruang kebangsaan sebagai warga negara yang kritis, progresif, dan beretika.
Terakhir, KMHDI menekankan nilai "Progresifitas" sebagai semangat perubahan. Kader KMHDI diarahkan untuk tidak sekadar menjadi pengikut arus, tetapi menjadi penggerak perubahan sosial. Dalam setiap proses transformasi masyarakat, kader ditantang untuk hadir sebagai pionir ide, pelaksana gagasan, dan penjaga semangat dialektika.
Progresifitas berarti keberanian untuk berpikir visioner, bertindak strategis, dan menghadapi tantangan zaman dengan kesiapan mental dan intelektual. Di sinilah KMHDI membedakan dirinya sebagai organisasi kader yang terus bergerak, belajar, dan berkontribusi nyata.
Melalui keempat nilai tersebut, KMHDI membentuk generasi muda Hindu yang tidak hanya cakap secara spiritual, tetapi juga tangguh dalam membela nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan. Jati diri ini menjadi kompas moral dan arah perjuangan yang terus dijaga dalam setiap langkah organisasi.
Melalui audiensi dan forum dialog bersama Gubernur NTT Melki ini, PD KMHDI NTT berharap komunikasi dengan pemerintah daerah dapat terus terjalin secara produktif dan konstruktif. Kolaborasi antara mahasiswa dan pemerintah dinilai sebagai kunci dalam membangun NTT yang lebih adil, inklusif, dan berkelanjutan dalam semangat "Ayo Bangun NTT", Satyam Eva Jayate, jaya.(PDKMHDINTT/Hindukupang)
Narasi dan Editor : Guntara
Sumber Foto : PD.KMHDI NTT / Grup Whatsapp Hindu Kupang NTT
Ketua Mahasiswa Hindu PD KMHDI NTT I Putu Eka Saputra bersama Pengurus, Sampaikan Aspirasi Strategis Saat Audiensi Bersama Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena (8 Mei 2025)
Baca Juga : Training of Trainers KMHDI Regional Jawa, Bali, NTB, NTT : Mencari Ilmu dengan Cinta Kasih di Negeri Karang
Baca Juga 10 Mei 2022 : PD.KMHDI NTT Audiensi Dengan Gubernur Nusa Tenggara Timur Victor Bungtilu Laiskodat, dan Ketua Dekranasda NTT Sampaikan Agenda Lokasabha XIV dan Isu Keumatan Hindu NTT
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 08 May 2025
- Hits: 65