Kalender Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama , Serta Hari Libur Hindu Bali Tahun 2023

Surat Keputusan Bersama 3 Menteri (SKB Menteri) File PDF Kunjungi Disini

Surat Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia dan juga PHDI
Hari Libur Hindu Tahun 2023, Kunjungi Disini

Surat Edaran Gubernur Bali
Hari Libur Fakultatif Hindu Bali Tahun 2023 Kunjungi Disini

Details

Written by Admin

Category: Kegiatan

Published: 28 December 2022

Hits: 1469

Lowongan Kerja Calon Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2022

Info Lowongan Kerja (LoKer) :

di Kementerian Agama Republik Indonesia, menjadi CALON PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (CPPPK) KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN ANGGARAN 2022

Pembukaan tanggal :

 21 Desember 2022 sampai 6 Januari 2023,

Batas usia umur 20-56thn

atau :

Usia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 1 (satu) tahun sebelum batas usia pensiun pada jabatan yang akan dilamar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

Syarat S1, S2, S3 dari semua jenjang Pendidikan,
Ada Agama, guru, dosen, Kesehatan, Keperawatan, Manajemen Pariwisata , Hukum, Ekonomi, dst..

Sesuai tabel 408halaman,

Silahkan bagi yang memenuhi kualifikasi dan persyaratan,
Semoga bermanfaat karena berbagi kebaikan selalu beruntung .

Sumber : hindukupang.com dan Kementerian Agama RI, kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB).

Selengkapnya Klik Disini Untuk Persyaratan dan Formasi (file PDF 408 Halaman)

Baca Juga : Kalender Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023

Details

Written by Admin

Category: Kegiatan

Published: 28 December 2022

Hits: 979

18 Desember 2022, Hindukupang.com bersama Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur (BI Kpw.NTT), melaksanakan Tirtha Yatra (Wisata Religi) di Pura-Pura Hindu yang ada di Wilayah Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Acara "Tirtha Yatra" mengunjungi tempat suci milik umat Hindu Kupang NTT ini dimulai hari minggu (Redite) Pon Juluwangi, 18 Desember 2022, tepat jam 09:30Wita, diikuti oleh 8 orang, yaitu Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja (Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT), Ibu Kadek Hema (Ketua PIPEBI NTT), serta pegawai BI NTT yakni sdr.Gilang, Sdr. Bernan, Sdr.Ida Bagus Ngurah Manik Parasara, Bapak I Ketut Sumendra (Chief Security BI NTT), sdr.Kadek Andika, dan admin hindukupang.com sdr.Rary Triguntara yang menggunakan 3 Kendaraan berangkat dari kantor BI NTT menuju rute pertama Tirtha Yatra yaitu Pura Agung Giri Kertha Bhuwana di Kelurahan Kolhua Kota Kupang NTT.

Setiba di Pura Agung Giri Kertha Bhuwana (AGKB), jam 10:10 wita, disambut oleh Pengurus Ketua Pengempon Pura AGKB yakni Bapak I Nengah Pustaka, dengan suasana keindahan taman dan tata ruang Pura ini yang sangat indah dan asri saat memasuki Kanista Mandala (sisi luar) menuju Madya Mandala (halaman tengah) Pura. Dalam ajaran Hindu keindahan tata ruang setiap tempat suci di Pura sesuai dengan konsep "Asta Kosala Kosali" sesuai arah penjuru angin, yaitu sisi Luar (Kanista mandala), sisi tengah (Madya mandala), dan sisi dalam (Utama Mandala).
Papan informasi dan peringatan juga terpasang, sebagai tata-titi aturan untuk masuk ke tempat suci Pura Hindu yaitu memakai selendang kain/kamen, tidak bercelana pendek, serta untuk memasuki wilayah madya mandala menuju Utama Mandala (jeroan Pura) tidak diperbolehkan bagi orang yang sedang datang haid, baru mengalami kedukaan (Cuntaka) keluarga terdekat, ataupun yang sedang kotor (leteh) dan memiliki luka berdarah juga dilarang masuk.

Seusai menyucikan tubuh fisik dan pikiran, barulah umat Hindu memasuki areal Utama Mandala Pura, dan bersiap melakukan persembahan Yadnya berupa sarana upacara yang disebut "Banten" dalam berbagai bentuk ada Pejati, Daksina, Canang Sari hingga Segehan.
Di dalam Sloka Bhagawad Gita  Adhyaya 9, sloka ke 26 disebutkan :

patram puspam phalam toyam
yo me bhaktya prayacchati
tad aham bhakty-upahrtam
asnami prayatatmanah

Artinya :
Mereka yang dengan penuh rasa Bhakti mempersembahkan kepada-KU (Tuhan atau Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa),
Walaupun hanya selembar daun, Sekuntum Bunga, Satu Buah dan Setetes Air,
Jika Semua itu dipersembahkan dengan penuh Bhakti oleh mereka yang berhati suci murni,
Maka AKU akan menerimanya.

English :
If one offers to Me with devotion a leaf, a flower, a fruit, or even water, I delightfully partake of that item offered with love by My devotee in pure consciousness.

Terjemahannya kata demi kata :
patram: daun, pushpam: bunga, phalam: buah, toyam: air,
yah: siapa yang saya, me : untuk saya, bhaktyaa: dengan pengabdian,
prayacchati: persembahan, tat: itu, aham: aku,
bhakty-upahritam: pemberian dalam pengabdian, asnami : menerima,
prayata-atmanah – seseorang yang penuh kesadaran.

Terjemahannya Indonesia secara utuh maknanya :
Siapa saja  yang sujud kepada-KU (Tuhan atau Brahman atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa)
Dengan persembahan setangkai daun, sekuntum bunga, sebiji buah atau seteguk air,
AKU terima sebagai bakti persembahan dari orang yang tulus hati.

Tirtha Yatra BI NTT di Pura Agung Giri Kertha Bhuwana, Kelurahan Kolhua Kota Kupang NTT, juga disambut oleh Pinandita I Made Suparta yang juga ketua Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Provinsi NTT. Beliau kemudian memimpin persembahyangan bersama Jam 11:00wita yang dimulai dengan Puja, dilanjutkan Mekidung Purwakaning dan Kawitan Warga Sari, lalu sembaHyang Puja Tri Sandhya, dan dilanjutkan Kramaning Sembah serta Mekidung Turun Tirtha dengan memohon Nunas Air Suci / Holy Water dan Beras (Bija) sebagai benih suci kehidupan untuk kerahayuan.

Selesai nunas tirtha dan bija kemudian ditutup Parama Santi bersama (mepamit), dan penyerahan bingkisan dari Bank Indonesia Provinsi NTT berupa Seperangkat Pakaian Sembahyang (Wastra, Kain, Kamen) serta Buku Hindu dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja kepada Pinandita I Made Suparta sebagai ketua Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) korwil Provinsi NTT dan juga Pinandita yang memerlukan wastra baru.

Seusai dari Pura Agung Giri Kertha Bhuwana Kelurahan Kolhua, Rute kedua Tirtha Yatra dilanjutkan menuju Pura Luhur Akasa, di areal Angkasa Pura Airport Eltari , Penfui Kota Kupang NTT.
Disini kami pun disambut oleh pengurus Pengempon Pura, Ibu Tina/ibu Sugawa dan juga Ketua tempekan Kopeta Bapak Dewa Mardiyono,  beserta warga pengemong pura Luhur Akasa.
Memasuki Utama Mandala Pura Luhur Akasa, Ida Bhawati Bapak I Made Suaba Aryanta yang juga ketua PHDI Kabupaten Kupang, menyambut kedatangan Tirtha Yatra dari Bank Indonesia NTT, dan beliau menjelaskan kondisi dan keadaan Pura Luhur Akasa.

Acara jam 12:00 Wita dimulai dengan Doa Mepuja dari Ida Bhawati, serta alunan Mekidung Purwakaning dan Kidung Warga Sari bersama umat Hindu Kupang, Puja Tri Sandhya bersama, Kramaning Sembah, meditasi sejenak, Kidung Turun Tirtha kemudian Nunas Tirtha dan Bija.

Selesai Sembahyang dan mepamit Parama Shanti bersama, dilanjutkan foto bersama warga Tempekan Kopeta dan Pengurus Pura Luhur Akasa bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, beserta peserta Tirtha Yatra BI NTT.
Kemudian penyerahan bingkisan dari Bank Indonesia NTT berupa Seperangkat Pakaian Sembahyang (Wastra, Kain, Kamen) serta Buku Hindu dari Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT, Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja kepada Ida Bhawati I Made Suaba Aryanta.

Selesai dari Pura Luhur Akasa, rombongan Tirtha Yatra umat Hindu Kupang bersama Bank Indonesia (BI NTT) pun beristirahat makan siang bersama di Warung Triasih Boga, dengan menu kuliner khas Bali yaitu "Babi Guling Samsam" dan juga lawar ayam, yang berlokasi di jalan Frans Lebu Raya sebelum pertigaan terminal Oebufu, kota kupang NTT.
Makanan yang disajikan warung Triasih Boga sangat lengkap dengan citarasa yang menggugah selera, dengan bumbu khas bali serta harga yang cukup terjangkau.

Perjalanan "Tirtha Yatra" rute ketiga kemudian dilanjutkan sehabis makan siang bersama, jam 13:37wita yang menuju Pura Mandhita di areal Sekolah Polisi Negara (SPN), Oebobo Kota Kupang NTT. Kami pun disambut oleh Pengempon Pura Bapak Putu Parida, dan juga Pinandita I Wayan Suparta, yang sudah siap memimpin persembahyangan.
Acara jam 13:50 Wita dimulai dengan Doa Mepuja dari Pinandita I Wayan Suparta, Mekidung Purwakaning dan Kidung Warga Sari bersama umat Hindu Kupang, Puja Tri Sandhya bersama, Kramaning Sembah, Kidung Turun Tirtha kemudian Nunas Tirtha dan Bija.

Selesai Sembahyang dan mepamit Parama Shanti bersama, dilanjutkan foto bersama Pinandita dan Pengurus Pura Mandhita SPN bersama Kepala Bank Indonesia Provinsi NTT Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, beserta peserta Tirtha Yatra BI NTT.
Kemudian penyerahan bingkisan dari Bank Indonesia NTT, yang diberikan sdr.Bernan berupa Seperangkat Pakaian Sembahyang (Wastra, Kain, Kamen) serta Buku Hindu dari Bank Indonesia NTT kepada Pinandita Bapak I Wayan Suparta.

Rute ke empat perjalanan Tirtha Yatra dimulai jam 14:44 Wita menuju Pura Wira Tirtha Yudha di areal Asrama Tentara TNI AD, kuanino Kota Kupang NTT. Di Pura Wira Tirtha Yuda ini kami disambut oleh Pinandita Bapak I Wayan Budiadnya, dan juga warga pengempon pura.
Pinandita I Wayan Budiadnya pun menjelaskan awal mula berdirinya Pura dan mengapa bisa diberi nama Pura Wira Tirtha Yudha, karena sebelumnya ada kolam air yang tidak pernah kering di wilayah tersebut, dan warga TNI AD bahu membahu, gotong royong membangun bersama sehingga Pura ini bisa terwujud.

Acara jam 15:00 Wita dimulai dengan Doa Mepuja dari Pinandita I Wayan Budiadnya, Mekidung Purwakaning dan Kidung Warga Sari bersama umat Hindu Kupang, dilanjutkan Kramaning Sembah, Kidung Turun Tirtha kemudian Nunas Tirtha dan Bija.

Selesai Sembahyang dan mepamit Parama Shanti bersama, dilanjutkan foto bersama Pinandita dan Pengurus Pura Wira Tirtha Yudha bersama Kepala Bank Indonesia Provinsi NTT Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, beserta peserta Tirtha Yatra BI NTT.
Kemudian penyerahan bingkisan dari Bank Indonesia NTT, yang diberikan sdr.Gilang berupa Seperangkat Pakaian Sembahyang (Wastra, Kain, Kamen) serta Buku Hindu dari Bank Indonesia NTT kepada Pinandita Bapak I Wayan Budiadnya, disaksikan Bapak Kepala Perwakilan BI NTT dan Ibu Ketua PIPEBI NTT.

Rute ke lima perjalanan Tirtha Yatra dimulai jam 15:30 Wita menuju Pura Mandala Natha di areal RSAL dan Asrama Tentara TNI AL, Alak Kota Kupang NTT. Di Pura Mandala Natha ini kami disambut oleh pengempon pura, Bapak Made Sukarata dan juga Bapak Dewa Dharma Putra. Pinandita yang memimpin juga Bapak I Wayan Budiadnya, karena Ibu Pinandita Ida Ayu Sugiarti sedang tugas dan berada di luar pulau.

Acara jam 15:45 Wita dimulai dengan Doa Mepuja dari Pinandita I Wayan Budiadnya, Mekidung Purwakaning dan Kidung Warga Sari bersama umat Hindu Kupang, dilanjutkan Kramaning Sembah, Kidung Turun Tirtha kemudian Nunas Tirtha dan Bija.

Selesai Sembahyang dan mepamit Parama Shanti bersama, dilanjutkan foto bersama Pinandita dan Pengurus Pura Mandala Natha bersama Kepala Bank Indonesia Provinsi NTT Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, beserta peserta Tirtha Yatra BI NTT.
Kemudian penyerahan bingkisan dari Bank Indonesia NTT, yang diberikan Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja berupa Seperangkat Pakaian Sembahyang (Wastra, Kain, Kamen) serta Buku Hindu dari Bank Indonesia NTT kepada Ketua Pengempon Pura Bapak I Dewa Dharma Putra untuk diberikan kepada Ibu Pinandita Ida Ayu Sugiarti.

Rute ke enam perjalanan Tirtha Yatra dimulai jam 17:26 Wita menuju Pura Prajapati, di areal Krematorium, Nunbaun Sabu, Kota Kupang NTT. Di Pura Prajapati ini , persembahyangan juga dipimpin oleh Pinandita Bapak I Wayan Budiadnya.
Acara jam 16:30 Wita dimulai dengan Doa Mepuja dari Pinandita I Wayan Budiadnya, Mekidung Purwakaning dan Kidung Warga Sari bersama umat Hindu Kupang, dilanjutkan Kramaning Sembah, Kidung Turun Tirtha kemudian Nunas Tirtha dan Bija.

Selesai Sembahyang dan mepamit Parama Shanti bersama, dilanjutkan foto bersama Pinandita Bapak I Wayan Budiadnya di Pura Prajapati bersama Kepala Bank Indonesia Provinsi NTT Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, beserta peserta Tirtha Yatra BI NTT, serta meninjau perkembangan penataan halaman areal Krematorium yang dimiliki oleh Banjar Dharma Agung Kupang (BDAK) yang masih banyak perlu dibenahi di Pura Prajapati dan juga alat kremasi di dalam gedung Krematorium.

Rute ke tujuh perjalanan Tirtha Yatra Bank Indonesia NTT dimulai jam 17:17 Wita menuju Pura Oebananta, di areal Pasar Oeba Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang Provinsi NTT. Di Pura Oebananta ini , persembahyangan dipimpin oleh Jero Gede Dwija Bapak I Dewa Ketut Alit Suasthama.
Kami pun disambut oleh Ketua PHDI Kota Kupang, Bapak I Wayan Wira Susana, kemudian Walaka PHDI Kota Kupang yaitu Bapak Prof.Dr.I Gusti Bagus Arjana,M.S, hadir pula ketua ICHI NTT Bapak Dr.I Gusti Made Ngurah Budiana,S.Si.,M.Si, Ketua Yayasan Upanisada Pendidikan Hindu Saraswati Bapak Anak Agung Gede Sayang Mega Putra, Kepala Pratama Widya Pasraman Saraswati atau TK Hindu Saraswati yaitu Ibu Ni Nyoman Suparini, lalu ada juga Ketua Pengempon Pura Oebananta Bapak I Made Ardika, Wakil Ketua Pengempon dan Ketua Posyandu Lansia Narayana Bapak I Ketut Nurata, Bapak Putu Agus Indrawan (Peradah), serta warga Pengurus Pengemong Pura Oebananta, Bapak I Wayan Suada , bapak-bapak dan ibu-ibu lainnya.

Acara jam 18:00 Wita dimulai dengan Doa Mepuja dari Jero Gede Dwija Bapak I Dewa Ketut Alit Suasthama, Mekidung Purwakaning dan Kidung Warga Sari bersama umat Hindu Kupang, SembaHyang Puja Tri Sandhya dilanjutkan Kramaning Sembah, Kidung Turun Tirtha kemudian Nunas Tirtha dan Bija.
Kemudian pada jam 19:30wita dilanjutkan Ucapan Terima Kasih dari Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala Perwakilan BI NTT kepada Pengurus organisasi dan lembaga di Kupang dan Provinsi NTT, dan dilanjutkan Bapak Prof. I Gusti Bagus Arjana mewakili Walaka PHDI Kota Kupang, menyampaikan apresiasi kepada Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja yang sejak Agustus 2019 hingga Desember 2022 (3 tahun lebih) bertugas di Kota Kupang NTT, sudah banyak mendukung umat Hindu di Kota Kupang, pemberdayaan ekonomi, dan renovasi beberapa Pura di 22 Kabupaten Provinsi NTT. Adapun total bantuan Bank Indonesia (BI) NTT selama kepemimpinan Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, selama 3 tahun sesuai data rekapan hindukupang.com mencapai ±1,3 Milyar rupiah, yang tersebar di 22 Kabupaten dan Kota di NTT, berupa PSBI dan juga renovasi pura-pura yang ada di berbagai kota & kabupaten di NTT. Kemudian dilanjutkan Acara Penyerahan Cinderamata dari PHDI Kota Kupang, Bapak I Wayan Wira Susana mengucapkan terima kasih kepada Kepala BI NTT Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, atas segala kontribusi dan dedikasi kepada umat Hindu di Kota Kupang maupun Hindu di NTT, serta Bapak Nyoman Ariawan yang telah mendapatkan penugasan di tempat baru yaitu Bank Indonesia (BI) Pusat Jakarta pada Januari 2023, agar beliau selalu dilancarkan dalam segala aktifitas, sehat dan sukses selalu.

(Suasana Serah terima Cinderamata dari ketua PHDI Kota Kupang , Bapak I Wayan Wira Susana kepada Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, kepala BI NTT)

(Suasana Serah terima Cinderamata Kain Tenun NTT dari ketua ICHI NTT dan PHDI Kota Kupang , Bapak Dr. I Gusti M. Budiana dan Bapak I Wayan Wira Susana kepada Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, kepala BI NTT)

(Suasana Serah terima Cinderamata dari Kepala TK Hindu Saraswati Ibu Ni Nyoman Suparini kepada Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, kepala BI NTT, disaksikan oleh Ketua Yayasan Upanisada Pendidikan Bapak Anak Agung Gede Sayang Mega Putra, didampingi Bapak I Wayan Wira Susana, Ketua PHDI Kota Kupang),
Ucapan Terima Kasih juga dari Ketua Yayasan Upanisada kepada Pembina Yayasan yaitu Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja atas segala support/dukungan moril dan materiil kepada Yayasan Pendidikan Hindu Saraswati di Kupang NTT, serta sarana dan prasarana penunjang belajar, laptop, LCD, layar, ruang AC, genset, dll, dari Bank Indonesia NTT.

(Suasana Serah terima Cinderamata dari ketua Pengempon Pura Oebananta Bapak I Made Ardika kepada Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, kepala BI NTT disaksikan Wakil Ketua Pengempon Pura Oebananta Bapak I Ketut Nurata dan Bapak I Wayan Wira Susana , Ketua PHDI Kota Kupang) dan Ucapan terima kasih dari Pengempon kepada Bank Indonesia NTT yang juga membantu penangkal anti petir di Wantilan Pura Oebananta, serta bantuan PSBI berupa paket Sembako dari BI NTT di hari-hari raya Hindu kepada umat Hindu yang memerlukan bantuan sosial.

Selesai Sembahyang dan mepamit di Pura Oebananta, acara dilanjutkan dengan foto bersama Jero Gede Dwija Bapak I Dewa Ketut Alit Suasthama dan Pengurus Pura Oebananta bersama Kepala Bank Indonesia Provinsi NTT Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, beserta peserta Tirtha Yatra BI NTT.

Kemudian penyerahan bingkisan dari Bank Indonesia NTT, yang diberikan Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja berupa Seperangkat Pakaian Sembahyang (Wastra, Kain, Kamen) serta Buku Hindu dari Bank Indonesia NTT kepada Jero Gede Dwija Bapak I Dewa Ketut Alit Suasthama dan juga perwakilan Pinandita (Pekak) I Wayan Kintjed, disaksikan Pegawai BI NTT dan Ibu Ketua PIPEBI NTT. (Guntara/Hindukupang.com)

Foto Bersama dan Penyerahan Bingkisan "Wastra" (Pakaian Sembahyang) dari Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur ,
Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja,ST,MDM kepada Pinandita, Pemangku, dan  Ida Bhawati serta Jero Gede Dwija di 7 Pura Hindu Kota Kupang NTT.

Pura Agung Giri Kertha Bhuwana, Pura Luhur Akasa, Pura Mandhita, Pura Wira Tirtha Yudha, Pura Mandala Natha, Pura Prajapati dan Pura Oebanantha.

Details

Written by Admin

Category: Kegiatan

Published: 18 December 2022

Hits: 769

Musyawarah Koordinator Nasional ke I (MUKORNAS) Pusat Koordinasi Hindu Indonesia , yang berlangsung pada 11-13 November 2022, jam 09:00wita, di Zizz Convention Hotel, Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Provinsi Bali Indonesia, berlangsung dengan berbagai agenda kegiatan. Di hari pertama 11 November 2022, acara MUKORNAS I Puskor Hindunesia dibuka secara resmi oleh Menteri Agama RI yang diwakili oleh Bapak Prof.Dr.Drs.I Nengah Duija,M.Si sebagai Dirjen Bimas Hindu membacakan Sambutan Menteri Agama RI disaksikan secara daring dan luring oleh peserta MUKORNAS.

Kemudian dilanjutkan Seminar Moderasi Beragama dari berbagai 6 Narasumber dari Tokoh Agama Hindu, Islam, Katolik, Kristen, Buddha, dan Khonghucu dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Bali. Usai istirahat coffee break, acara pun dilanjutkan dengan Dharma Wacana dari Ida Pedanda Mandara Putra Kekeran pada jam 15:00-17:00Wita. Pada malam harinya dilanjutkan dengan sidang pleno dan pembahasan tata tertib Mukornas dan berbagai musyawarah untuk pembentukan sidang komisi dan sidang lainnya.

Baca Juga : Pembukaan Hari Pertama MUKORNAS I Puskor Hindunesia, Moderasi Beragama dalam Membangun Harmoni Kebhinekaan Keyakinan Nusantara

Pada Hari Kedua Pelaksanaan MUKORNAS I Puskor Hindunesia, 12 November 2022, jam 09:00 Wita, dimulai dengan Pembentukan Pimpinan Sidang, yang terdiri dari Delegasi NTB sebagai Pimpinan Sidang I Wayan Yogi Swara (Ketua) , Wakil Ketua I Kadek Winaya dari Delegasi Jawa Tengah, Sekretaris I Gusti Agung Jelantik Orda dari Delegasi Jawa Barat, Anggota 1 I Ketut Nesa Delegasi Bali , Anggota II Dewa Made Sudewa dari Delegasi Bali. Acara Sidang di hari kedua dengan mendengarkan Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Puskor Hindunesia Periode 2015-2020 (yang SK Kepengurusan diperpanjang 2 tahun ke 2022 karena Pandemi Covid19), serta pandangan-pandangan terhadap LPJ dan berbagai kegiatan Puskor Hindunesia dari berbagai perwakilan yang hadir , pandangan pertama disampaikan oleh perwakilan Delegasi Puskor Hindunesia di Wilayah Timur Indonesia (diwakilkan NTT) yaitu sdr.Rary Triguntara,SKM, wilayah Tengah Indonesia oleh Delegasi Bali, serta Delegasi Jawa Timur diwakili Banyuwangi, dan Wilayah Barat Indonesia Delegasi Jawa Barat.
Delegasi Puskor Hindunesia di Wilayah Timur Indonesia (diwakilkan NTT) yaitu sdr.Rary Triguntara,SKM menyampaikan pandangannya di Musyawarah Koordinatoir Nasional (MUKORNAS I) bahwa Puskor Hindunesia yang sudah terdaftar TDP Dirjen Bimas Hindu dan Kemenkumham ini ibaratnya seperti Pusat informasi dan Koordinasinya Hindu atau 911 nya Hindu yang terdiri dari berbagai elemen Hindu, tokoh Hindu dan juga para purnawiraran TNI dan Polri yang beragama Hindu, serta para Relawan Dharma (RaDhar) yang memiliki semangat dalam pengabdian dan pelayanan Hindu Dharma di Nusantara Indonesia dengan menjaga berbagai kearifan lokalnya. Puskor Hindunesia bersifat fleksibel karena di Puskor Kita tidak melihat berasal dari organisasi mana dan siapa, selama sifatnya koordinasi dan informatif serta tanggap darurat dengan peka terhadap Hindu di Nusantara Indonesia maka itulah Puskor Hindunesia, yang peka terhadap sosial keumatan Hindu dan menjaga keamanan serta semangat toleransi dalam hidup bermasyarakat.
Laporan Bapak DR.(HC) Ida Bagus Ketut Susena,S.Kom sebagai Ketua Umum Dekornas Puskor Hindunesia periode 2015-2022 pun didengarkan semua delegasi MUKORNAS I dan diterima secara sah oleh Pimpinan Sidang kemudian ditetapkan Dekornas Puskor Hindunesia Periode 2015-2022 resmi DEMISIONER, kepengurusan telah berakhir. Kemudian acara berlanjut dengan Sembahyang Tri Sandhya bersama jam 12:00WITA dan sesi makan siang, serta lobby-lobby para delegasi karena akan diadakan Pemilihan Ketua Umum Puskor Hindunesia.

Usai makan siang, acara berikutnya adalah Pemilihan Ketua Umum Dekornas Puskor Hindunesia untuk Periode 2022-2027, dan dari seluruh peserta yang hadir secara Aklamasi dan Musyawarah semua peserta MUKORNAS I Puskor Hindunesia memilih Bapak DR.(HC) Ida bagus Ketut Susena,S.Kom agar kembali memimpin Dekornas Puskor Hindunesia di masa bhakti periode Kepemimpinannya yang kedua, serta melaksanakan berbagai tugas pelayanan dan pengabdian Hindu (Sewaka Dharma) di Nusantara Indonesia, dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab beliau pun menyanggupinya dengan tepuk tangan dari semua Peserta MUKORNAS I Puskor Hindunesia.

Acara kemudian Pembentukan Sidang Komisi-Komisi, yaitu Komisi A (Delegasi NTT, NTB, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan dan Pulau Buru Kepulauan Maluku) untuk membahas Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga. Lalu Komisi B (delegasi Bali) untuk membahas 7 pilar dan peraturan Organisasi, dan kemudian Komisi C (delegasi pulau Jawa) untuk membahas rekomendasi-rekomendasi dalam Musyawarah Koordinator Nasional I Puskor Hindunesia. Di Hari Kedua 12 November 2022, MUKORNAS I Puskor Hindunesia ini terpilih DEKORWIL Provinsi Jawa Tengah dengan kesediaannya siap sebagai tuan rumah untuk MUKORNAS II di lima tahun mendatang.

Sidang - sidang Komisi A, Komisi B, Komisi C,berjalan dengan baik dan lancar. Komisi A Delegasi NTT Puskor Hindunesia, sdr. Rary Triguntara,SKM dipercaya sebagai Ketua Komisi untuk memimpin Sidang Komisi A dan membacakan hasil pembahasan dihadapan seluruh delegasi dalam sidang Paripurna Musyawarah Koordinator Nasional ke 1 Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (MUKORNAS I Puskor Hindunesia) untuk mendapatkan tanggapan dan kemudian ditetapkan dalam sidang paripurna.

Di Hari Ketiga 13 November 2022, Pelaksanaan MUKORNAS I Puskor Hindunesia, dilakukan Senam Yoga untuk menjaga Kesehatan mulai pagi hari jam 05:30Wita, kemudian sarapan bersama dan dilanjutkan acara penutupan yang dihadiri langsung oleh Bapak Dr. I Wayan Absir,SE.,MM sebagai Dewan Pembina Nasional Puskor Hindu Indonesia.

Dalam Sambutannya di Acara Penutupan MUKORNAS I ini, Bapak Dr. I Wayan Absir,SE.,MM sebagai Dewan Pembina Nasional Puskor Hindu Indonesia menyampaikan Puskor Hindu Indonesia tetap terbuka untuk siapa saja yang memiliki jiwa-jiwa patriot untuk tetap mampu mengkoordinasikan dan mensinergikan berbagai sumber daya demi terwujudnya Hindu Indonesia yang Shanti, Kertha dan Jagadhita berdasarkan nilai-nilai Hindu Nusantara berazaskan adat, tradisi dan budaya masing masing daerah karena itulah Hindu Indonesia. Secara organisasi dan pribadi selaku Dewan Pembina, mengucapkan “Selamat” terpilih kembali kepada Dr(HC) Ida Bagus Ketut Susena atau akrab disapa Ajik Susena untuk masa jabatan 2022-2027 melalui sidang pleno Mukornas I, telah terpilih kembali secara aklamasi. Sahabat saya yang satu ini memang luar biasa Gus Ajik Susena adalah Puskor, dan Puskor adalah Gus Ajik Susena, beliau adalah pemimpin yang sangat terbuka dan transparan dalam kepemimpinan organisasi ini. Saya sering kali beseloroh dengan teman teman Puskor lainnya baik langsung ataupun dalam media sosial, pungkas Wayan Absir.

Menurut Bapak Dr. I Wayan Absir,SE.,MM sebagai Dewan Pembina Nasional Puskor Hindu Indonesia, mengatakan Organisasi Puskor Hindunesia ini kalau diibaratkan mobil adalah Mobil Mewah seperti Mercy baru atau mungkin BMW seri terbaru, sopirnya Gus Ajik bukan saja memiliki SIM A, tapi semua SIM beliau punya, kalau bawa mobil Jagonya, namun, sebagus apapun Mobilnya, sehebat apapun sopirnya kalau tidak isi bensin maka mobil bagus pun terpaksa di dorong, Maksudnya adalah bagaimana organisasi Puskor Hindu Indonesia ini bisa terus eksis kedepannya dalam pengabdian dan pelayanan Umat Hindu Nusantara Indonesia, juga harus bisa menciptakan BBM untuk mobil/kendaraan ini, sehingga sopirnya bisa ngebut, sigsag, dan tancap gas full dan tetap selamat di dalam perjalanan Organisasi Puskor Hindunesia ini, kata Wayan Absir dalam sambutannya.

Tugas kita semualah bisa memberdayakan potensi daerah umat masing masing, sehingga pada saatnya nanti Organisasi Puskor Hindu Indonesia bisa Sejahtera, Mandiri dan bermartabat. Bagaimana caranya?  mari kita manfaatkan sumber daya ekonomi yang strategis umat digarap secara bersama sama, sehingga bisa memberikan manfaat ekonomi kepada umat dan organisasi secara menyeluruh, kata Wayan Absir dengan penuh semangat. Turut hadir pula Dewan Pembina Dekornas Puskor Hindunesia yaitu Ibu Dr.Sayu Ketut Sutrisna Dewi,SE.,MM.Ak yang juga sebagai Direktur Badan Pengelola Usaha Universitas Udayana Bali, dan Akademisi Fakultas Ekonomi UNUD Bali, dan Juga Tamu Bapak Deepak beserta Ibu yang sudah lama tinggal di Bali senantiasa mendukung Kegiatan Puskor Hindunesia.

Kekuatan ekonomi komunitas menjadi kuncinya, nilai-nilai Nusantara yang diwariskan oleh para tetua kita harus kita kembangkan bersama menjadi satu kesatuan (Makro ekonomi), sehingga dapat meningkatkan kemampuan ekonomis daya beli Umat kita (Mikro ekonomi) . Sementara landasan untuk itu sudah dberikan dengan konsep “Sagilik Saguluk Salunglung Sabayantaka, Paras-Paros Sarpanaya, Saling Asah, Asih, Asuh " Artinya : bersatu-padu, saling menghargai pendapat orang lain, dan saling mengingatkan, saling menyayangi, saling tolong-menolong, nilai nilai inilah yang harus kita kembangkan agar kita bisa menjadi sesuatu bagi sesama. Hilangkan rasa “mati iba hidup kai” (Biarkan orang lain mati yang penting saya tetap hidup dan bahagia), Pertanyaan besarnya ketika semua orang mati, apakah anda pun bisa hidup?, saya rasa tidak bisa karena akan mati juga. Maka dari itu ekonomi komunitas menjadi keharusan dimasa depan. Di Puskor Hindunesia Langkah MUKORNAS I pertama sudah kita lalui, langkah berikutnya tinggal mengikuti, langkah pertama amatlah penting, sebesar apapun Ide/gagasan, perencanaan kalau tidak ada action akan sia-sia, Mudah-mudahan kebersamaan kita dalam kegiatan Mukornas ini, akan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan semangat baru kepada kita semua tentang arti dari Puskor Hindu Indonesia ini “Sekali layar terkembang, pantang surut kebelakang” .  Tidak terasa waktu 3 hari sebentar lagi berlalu dan semua Peserta MUKORNAS I Puskor Hindunesia dan Relawan Dharma (RaDhar) Delegasi Hindu dari pulau Sumatra, pulau kalimantan, pulau Sulawesi, Pulau Buru dan Pulau Tanimbar Kei Kepulauan Maluku, Kepulauan Nusa Tenggara Barat (NTB), Kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT), Pulau Jawa, dan Pulau Bali akan melangkah kembali ke daerah masing-masing. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih kepada semuanya peserta Musyawarah Koordinator Nasional I Pusat Koordinasi Hindu Indonesia (MUKORNAS I Puskor Hindunesia) yang telah mengikuti kegiatan secara online zoom (daring) dan hadir langsung (Luring). Di mana ada perjumpaan, pasti ada perpisahan. Semoga pula perpisahan kali ini bukanlah akhir dari segalanya. Di Akhir Sambutannya Bapak Wayan Absir, selaku perwakilan Dewan Pembina Nasional Puskor Hindu Indonesia menutup dengan pantun  “Kalau ada sumur diladang, bolehlah kita menumpang mandi, kalau ada umur kita panjang boleh kita berjumpa lagi. (Puskor Hindunesia/Guntara NTT).

Baca Juga : Pembukaan Hari Pertama MUKORNAS I Puskor Hindunesia, Moderasi Beragama dalam Membangun Harmoni Kebhinekaan Keyakinan Nusantara

Details

Written by Admin

Category: Kegiatan

Published: 14 November 2022

Hits: 809