Home
Makna Hari Suci Nyepi 3 Maret 2022 Tahun Baru Saka 1944 Umat Hindu Kupang NTT
Menyambut Datangnya tahun baru Saka 1944, pada tanggal 3 Maret 2022, umat Hindu Kupang NTT pada tanggal 28 Feb 2022 melangsungkan Upacara Melasti secara Ngubeng di Pura Manik Segara , Oebananta kelurahan Fatubesi Kota Kupang NTT, hal ini bertujuan untuk menyucikan berbagai Perlengkapan Upacara dan Upakara serta Pralingga dari Berbagai Pura-Pura yang ada di Kota Kupang NTT, guna menyambut datangnya Hari Suci Nyepi.
Menurut Ketua PHDI Kota Kupang Bapak I Wayan Wira Susana , pada 3 Maret 2022 ini mengambil Tema Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944 Tahun 2022 adalah: "Aktualisasi
Nilai Tat Twam Asi dalam Moderasi Beragama Menuju Indonesia Tangguh".
Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944, dimana kegiatan perayaan akan menyesuaikan dengan perkembangan situasi COVID-19, dan regulasi pemerintah/Guru Wisesa terkait COVID-19, dan parade Pawai Ogoh-ogoh Nyepi 2022 pun ditiadakan mengingat Kota Kupang masuk zona Merah covid, pungkas Wayan Wira Susana.
Menurut Ketua Panitia Nyepi 2022 Ibu Ni Nyoman Yuliani,S.Si,S.Farm.Apt,M.Si, Berbagai kegiatan pun telah dilakukan seminggu menjelang Nyepi, diantaranya kolaborasi Baksos di TPA Alak, panti asuhan, dan juga penanaman 1000 bibit Pohon di areal Lapas Penfui dan wilayah Kota Kupang pada 25 feb 2022 bersama Panitia Nyepi 2022, sebagai wujud ajaran Hindu yakni Tri Hita Karana, yang diikuti oleh PHDI Kota Kupang, WHDI Kota Kupang, Peradah Kota Kupang, PD.KMHDI NTT, Alumni KMHDI, Banjar, ICHI NTT dan PHDI NTT, Kalapas Kupang NTT, Camat Kelapa Lima, serta Umat Hindu Kupang.
Ketua Banjar Dharma Agung Kupang, Bapak I Nyoman Pasek Martika, mengatakan Sejumlah perayaan yang mengiringi Tahun Baru Saka ini, Umat Hindu akan mengikuti lima ritual di antaranya upacara Melasti, menghaturkan upakara dan upacara pemujaan, Tawur Agung, Catur Brata Nyepi, dan Ngembak Geni. Bahkan terdapat beberapa pantangan untuk dijalankan semasa Hari Raya Nyepi atau disebut dengan Catur Brata Penyepian, yakni Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan dan Amati Lelanguan.
Tawur Kesanga dipusatkan di Pura Agung Giri Kertha Bhuwana kolhua, dan dimulai pada 2 Maret 2022 siang hari, dengan rincian upacara Mecaru, dilanjutkan Tawur Tilem Sasih Kesanga (bulan gelap ke 9), guna menyeimbangkan Bhuwana Alit (mahluk Hidup) dan Bhuwana Agung (Alam semesta).
Rary Triguntara, Puskor Hindunesia dan selaku admin hindukupang.com menyampaikan bahwa
Nyepi Sipeng dilaksanakan pada Hari Kamis tanggal 03 Maret 2022 selama
sehari penuh (24) jam sejak jam 06.00 Wita sampai dengan jam 06.00 Wita
keesokan harinya, dengan melaksanakan Catur Brata Panyepian :
1. Amati Gni, yaitu: tidak menyalakan api/lampu termasuk api nafsu yang
mengandung makna pengendalian diri dari segala bentuk angkara murka.
2. Amati Karya, yaitu: tidak melakukan kegiatan fisik/kerja dan yang
terpenting adalah melakukan aktivitas rohani untuk penyucian diri.
3. Amati Lelungan, yaitu: tidak berpergian, akan tetapi senantiasa introspeksi
diri/mawas diri dengan memusatkan pikiran astiti bhakti kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi /Ista Dewata.
4. Amati Lelanguan, yaitu: tidak mengadakan hiburan/rekreasi yang
bertujuan untuk bersenang-senang, melainkan tekun melatih bathin untuk
mencapai produktivitas rohani yang tinggi.
Pelaksanaan Catur Brata Panyepian ini supaya dilaksanakan dengan tertib.
Menghimbau kepada umat Hindu agar melaksanakan Brata Panyepian seperti:
tidak ada bunyi pengeras suara dan tidak menyalakan lampu pada waktu malam
hari. Dapat diberikan pengecualian bagi yang menderita atau sakit dan
membutuhkan layanan untuk keselamatan dan hal-hal lain dengan alasan
kemanusiaan.
NGEMBAK GNI
Setelah melaksanakan Nyepi Sipeng, keesokan harinya yaitu Hari Jumat, mulai
pukul 06.00 wita tanggal 04 Maret 2022 dilaksanakan acara Ngembak Gni yaitu
Ngelebar (selesai) Brata Panyepian, melakukan Sima Krama secara online, dengan Selalu penerapan protokol kesehatan Covid 19.
Selamat Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1944, Seluruh Alam Semesta beserta segala isinya selalu hidup berbahagia.
(Guntara/Hindukupang.com).
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 02 March 2022
- Hits: 1017
Temu Pisah Bersama Lantamal VII Kupang NTT
02022022, adalah tanggal yang unik, yaitu 2 Februari 2022, berjumpa bersama Komandan Lantamal VII Bapak Laksamana Pertama (Laksma) TNI I Gusti Kompiang Aribawa,CHRMP beserta Ketua Jalasenastri Cabang 2 Korcab VII DJA II Ibu dr.Suwerni Kompiang Aribawa, dan Juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja. Turut hadir Ketua Banjar Dharma Agung Kupang Bapak I Nyoman Pasek Martika, Perwakilan Mahasiswa Hindu NTT dari PD.KMHDI NTT Sdr.Shindu dan Sdr.Guna, Perwakilan Yayasan Upanisada , Hindukupang.com, Dekornas Puskor Hindunesia Sdr.Guntara, Perwakilan ICHI NTT Bapak Adi Putra Ariawan (Dosen Pariwisata Politeknik Negeri Kupang).
Acara yang berlangsung dengan santap siang bersama ini sekaligus untuk mengucapkan Selamat atas dilantiknya Bapak Danlantamal VII menjadi Direktur Operasi Laut BAKAMLA RI di Jakarta dengan Jabatan Bintang 2 menjadi Laksamana Muda TNI I Gusti Kompiang Aribawa,CHRMP pada pelantikan 31 Januari 2022 di Surabaya. Apresiasi diberikan kepada Bapak Laksda TNI I Gusti Kompiang Aribawa dan Ibu yang telah memberikan banyak kontribusi bagi pelayanan kemaritiman dan menjaga kedaulatan wilayah Laut di Provinsi Nusa Tenggara Timur selama 2,5 Tahun bertugas. Beberapa hal yang mampu dilihat diantaranya : pelaksanaan vaksinasi massal di wilayah maritim dan juga 22 kabupaten/kota di provinsi NTT, mendukung pemulihan pasca badai seroja yang melanda NTT pada april 2021 silam, membuat Kolam Renang Tirto Sagoro Lantamal VII berstandar yang diresmikan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M untuk pelatihan renang dan para prajurit TNI AL, renovasi dan pembangunan sarana dan prasarana penunjang TNI AL di NTT, bantuan sembako kepada berbagai tempat ibadah, panti asuhan dan warga kurang mampu, bakti sosial, dan masih banyak lagi.
Hal yang paling berkesan adalah dukungan Danlantamal VII pada Malam Dharma Satya untuk membantu pembangunan gedung Pendidikan Sekolah Hindu di NTT yang juga terkumpul dana mencapai lebih dari 350juta, dengan dihadiri juga Wakapolda NTT, Danrem 161 Wirasakti, pimpinan perbankan, pengusaha, Perwakilan Pemprov NTT, dan Walikota Kupang, dll.
Pesan dan kesan dari Bapak beserta Ibu, adalah tetap menjaga kekompakkan, dan terus berkarya terbaik dalam pelayanan kepada masyarakat. Dan juga ucapan terima kasih diucapkan kepada semua yang telah bersama-sama berkolaborasi selama ini dalam tugas dan swadharma masing-masing. Acara diakhiri dengan penyerahan cinderamata dari Kepala BI NTT Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja kepada Bapak Laksamana Muda TNI I Gusti Kompiang Aribawa, dan Juga cinderamata dari Danlantamal VII kepada Kepala BI NTT, dilanjutkan foto bersama.
Selamat Bapak Laksamana Muda TNI I Gusti Kompiang Aribawa beserta Ketua Jalasenastri Cabang 2 Korcab VII DJA II Ibu dr.Suwerni Kompiang Aribawa, tetap semangat dan sukses selalu di segala aktifitas. Jalesveva Jayamahe. (Guntara)
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 02 February 2022
- Hits: 998
Laksanakan DMO secara Hybrid, PD KMHDI NTT Siapkan Kader Unggul Yang Berjiwa Kepemimpinan, Berkarakter dan, Berwawasan
Dengan adanya kegiatan Diklat Manajemen Organisasi ini, diharapkan para kader tetap menjalin hubungan kekeluargaan dan kekompakan antara satu dengan yang lainnya dan dapat meningkatkan wawasan/pengetahuan dan kemampuan mereka mengenai organisasi KMHDI itu sendiri. Selain wawasan dan kemampuan juga dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan dan berkarakter agar para kader dapat melatih dan mempersiapkan diri untuk menjadi pengurus di periode berikutnya. (Sari Samosir/PD.Kmhdintt)
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 24 January 2022
- Hits: 942
Gemar Tani Hindu Berkebun Panen Raya Bersama Bank Indonesia (BI) NTT
Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, bersama Yayasan Upanisada dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Kupang NTT pada 3 November 2021, jam 08:00WITA melaksanakan Panen Raya Perdana "GEMAR TANI" Gerakan Menanam Pekarangan Rumah Tanaman Pengendali Inflasi , yang berlokasi di Hindu Berkebun Yayasan Upanisada , Oebelo Kabupaten Kupang Provinsi NTT. Panen Raya Perdana ini berupa buah Semangka dengan dua varietas, yaitu Semangka tanpa biji, dan semangka dengan biji. Nampak hadir dalam kegiatan ini diantaranya Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, Humas Bank Indonesia NTT Bapak Henry A. Djo Wenyi Tim Koordinator Kehumasan Bank Indonesia NTT, Bapak Yuvensius Arselus Halek selaku Tim Koordinator PSBI (Program Sosial Bank Indonesia) Provinsi NTT, Ketua Yayasan Upanisada yaitu Bapak Anak Agung Gede Sayang Mega Putra,SE, Ketua PHDI Kota Kupang Bapak I Wayan Wira Susana,SE , Ketua Tim Teknis Pertanian Bapak I Komang Sudarma,SP,MP, para mahasiswa-mahasiswi Kampus Politani Kupang yang pernah praktek (PKL), di lokasi Hindu berkebun, Puskor Hindunesia Sdr.Guntara, jurnalis media, serta juga para petani disekitar lokasi Kebun. Cuaca awal november 2021 yang sudah mulai turun hujan membuat panen ini dipercepat dari target awal, karena mengingat curah hujan yang sudah mulai datang hingga di akhir desember tahun 2021 nanti.
Berbagai produk hortikultura milik umat Hindu Berkebun Kelompok Upanisada di kupang NTT ini diantaranya berupa Buah Semangka, Bunga Gemitir (Mari Gold) , Sayur Terung, Sayur Pare (Paria), Buncis, Ketimun, sayur baby kailan, sayur bayam, kubis, dan lainnya. Panen kali ini dikhususkan untuk Buah Semangka (Biji & Tanpa Biji), Bunga Gemitir, Sayur Terung dan Sayur Pare yang mana buah semangka sudah memasuki estimasi masa panen 56 hari atau sekitar 2 bulan sedangkan untuk bunga Gemitir sendiri estimasi sekitar 2-3 minggu masa panen, dan terus menerus bunga bertumbuh, sehingga umat Hindu Kupang bisa memenuhi kebutuhan karena sangat memerlukan bunga-bunga persembahan (Yajna/Yadnya Suci) persiapan menyambut hari raya Hindu seperti Galungan & Kuningan pada pertengahan november 2021 ini.
Acara yang berlangsung dari jam 08:00-09:45 WITA ini, diisi dengan Atraksi Teknologi Pertanian terkini di "Hindu Berkebun" Kupang NTT yaitu, berupa Sprinkle Embun, Sprinkle Penyiraman Air memutar, irigasi Tetes, yang dipadukan secara apik dan menarik, sehingga memudahkan dalam penyiraman tanaman dengan luas lahan mencapai 5000 meter persegi. Selanjutnya acara pun diisi dengan Kata Pengantar dari Ketua Yayasan Upanisada , Bapak Anak Agung Gede Sayang Mega Putra,SE yang juga merupakan Lurah Fatubesi, beliau mengatakan sangat berterima kasih atas kunjungan Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi NTT dalam Panen Raya dan segala support dukungannya selama ini kepada kebun Upanisada, sehingga segala proses pertanian bisa berjalan dengan baik dan lancar. Walaupun di masa lalu kebun sempat diterpa Badai Seroja yang melanda kupang serta wilayah provinsi NTT, namun semangat "Hindu Berkebun" di Kupang NTT tetap berkobar, demi terwujudnya ketahanan pangan bagi umat Hindu Kupang dan juga masyarakat.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, dalam sambutannya mengatakan Panen raya seperti ini sangatlah penting, guna mendorong terwujudnya pemenuhan kebutuhan produk-produk tanaman hortikultura di masyarakat, yang diharapkan berdampak terhadap ekonomi masyarakat, menuju NTT sejahtera. Panen Raya Perdana "GEMAR TANI" yaitu Gerakan Menanam Pekarangan Rumah Tanaman Pengendali Inflasi di lokasi Hindu Berkebun Upanisada Kupang NTT ini bisa menjadi contoh, bahwa lahan yang ada bisa dimaksimalkan dengan berbagai jenis ragam tanaman yang sangat berguna dan diperlukan serta memiliki nilai jual ketika di panen nanti.
Bank Indonesia adalah Bank Sentral yang tujuannya adalah pengendalian inflasi , inflasi sendiri memiliki arti sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu, serta Bank Indonesia wajib menjaga stabilitas nilai uang rupiah. Salah satu cara dalam pengendalian inflasi adalah upaya untuk mendorong seluruh lapisan masyarakat agar menanam komoditi-komoditi yang masuk dalam inflasi seperti tanaman hortikultura, diantaranya bawang merah putih, sayur bayam, kangkung, cabe (lombok), dan lainnya termasuk juga seperti di kebun ini terlihat terung (terong) , buncis, sawi, dan lainnya pungkas Nyoman Ariawan. Selain itu , pentingnya juga mendorong masyarakat NTT di bidang ekonomi, seperti terlihat pada kebun ini nampak indahnya bunga Gemitir, agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk hajatan, upacara keagamaan, ucapan / krans bunga, bahkan dekorasi seringkali diperlukan bunga yang segar. Begitu juga di kebun ini menurut Nyoman Ariawan Atmaja, adanya Semangka sebagai produksi dari tanaman buah-buahan, yang nantinya bisa dibeli & dikonsumsi oleh masyarakat ataupun diambil oleh supermarket, sehingga tentunya akan berdampak pada kemandirian dan peningkatan keuangan yayasan, dalam hal ini Yayasan Upanisada Pendidikan Hindu yang menaungi Pratama Widya Pasraman Saraswati (TK Hindu Saraswati) Akreditasi B dan Sekolah Adi Widya Pasraman Saraswati (SD Hindu Saraswati) dengan Akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional. Diharapkan suatu saat akan terwujud SMP, SMA hingga Universitas Hindu di NTT. Yayasan Upanisada dengan lahan kebun ini diharapkan bisa terus berproduksi, dan menghasilkan uang dari kegiatan ini, agar bisa membantu kemandirian yayasan. Jadi Bank Indonesia NTT mendukung dengan adanya dua tujuan yaitu Pengendalian Inflasi dan Juga Kemandirian Ekonomi.
Gerakan yang dilakukan Bank Indonesia NTT ini mengajak seluruh lapisan masyarakat, misalkan di pekarangan seperti GEMAR TANI, yaitu Gerakan Menanam Pekarangan Rumah Tanaman Pengendali Inflasi, bila di kelompok, komunitas maka seperti Yayasan, atau Organisasi bertujuan untuk kemandirian. Menurut Kepala BI NTT, Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, dengan mengajak yayasan , atau organisasi keagamaan sebagai informal leader, agar mudah mengajak masyarakat atau umatnya untuk edukasi menanam yang bertujuan pengendalian inflasi ataupun kemandirian ekonomi. Beliau mengungkapkan, untuk mewujudkan seperti Kebun Yayasan Upanisada ini diperlukan beberapa langkah yang pertama adalah komitmen yang kuat, kemudian yang kedua adalah tenaga teknis yang terampil, serta yang ketiga adalah perlu adanya teknologi pertanian guna memudahkan perawatan tanaman dan pengawasan kontrol dalam penyiraman. Sehingga diharapkan hal-hal seperti ini bisa di copy, Amati, Tiru, Modifikasi (ATM), di tempat lainnya, seperti halnya hasil produksi pertanian gerakan Hindu Berkebun Kupang NTT ini walau terlihat sederhana bisa maksimal juga di berbagai tempat kebun/lahan yang lainnya. Berikutnya yang keempat adalah kemampuan marketing, agar mengetahui komoditi yang paling bisa terjual, dan mendapatkan uang ketika masa panen tiba, serta semua hasil kebun pertanian bisa diserap / dicari oleh pembeli dan bisa analisa pasar. Kelima adalah diperlukan Leadership / kepemimpinan yang tangguh, bisa menggerakan sumber daya manusia (SDM), merubah mindset Ayo kita berproduksi, jangan hanya meminta , ajukan proposal kesana - kesini tapi tidak hasilkan apapun, pungkas Nyoman Ariawan. Dengan berproduksi, hasilkan sesuatu maka akan berdampak penting seperti yang pertama organisasi ataupun yayasan akan merasa mampu dengan kemandirian, kedua dengan berproduksi ini juga akan menumbuhkan PDRB sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi, secara langsung akan menambah pendapatan, hal seperti inilah yang penting untuk ditularkan kepada organisasi keagamaan, yayasan dan kelompok/komunitas lainnya, kata Nyoman Ariawan Atmaja. Selamat untuk Hindu berkebun yayasan Upanisada Kupang , Bank Indonesia NTT juga berkomitmen, dan menaruh harapan kedepannya semoga Yayasan Upanisada dan organisasi keagamaan milik keumatan seperti ini bisa terus maju, mandiri, dan memberikan dampak yang luar biasa, tidak hanya pengendalian inflasi, kemandirian ekonomi, namun juga mengentaskan kemiskinan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tercatat data kemiskinan di NTT terkini tahun 2021 mencapai 20,99% yang tercatat sebagai peringkat ketiga dari seluruh Provinsi yang ada di Indonesia. Dengan terus berproduksi, disinilah perlu adanya komitmen yang kuat, serta kolaborasi dari berbagai pihak serta kekompakkan, diantara ahli pertanian, mahasiswa-mahasiswi, para pengusaha, seluruh pihak agar provinsi NTT bisa Maju dan Sejahtera. Semoga Yayasan Upanisada bisa mandiri secara ekonomi, terus berproduksi dengan kondisi walaupun masa pandemi tetap bisa menjalankan kepercayaan dari masyarakat untuk memajukan pendidikan di Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga : Juara-Juara Bank Indonesia Young Entrepreneur School (BI YES) Batch Angkatan ke 2 di NTT
(Panen Raya Hindu Berkebun Kupang NTT, foto dari Kiri ke Kanan yaitu Kepala Bank Indonesia NTT Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, Ketua PHDI Kota Kupang NTT Bapak I Wayan Wira Susana, Ketua Tim Teknis Pertanian Bapak I Komang Sudarma, Ketua Yayasan Upanisada Bapak Anak Agung Gede Sayang Mega Putra). Foto : Guntara
Tim teknis pertanian Hindu Berkebun Yayasan Upanisada, Bapak I Komang Sudarma,SP,MP dalam wawancara bersama hindukupang.com , Beliau mengungkapkan jenis tanaman semangka ini berjumlah sekitar 105 tanaman, yang mampu hasilkan 2 sampai 3 buah, sehingga bila dikalkulasi mencapai 315 buah semangka. Dua Varietas Semangka ini yaitu tanpa biji disebut Amara, dan semangka dengan biji disebut Baginda, dengan minat yang paling disukai konsumen yakni semangka tanpa biji, namun jenis ini diperlukan ketrampilan khusus dalam budidaya semangka tanpa biji. Juara ketiga BI YES / Bank Indonesia NTT Young Entrepreneur School BI YES Batch 2 kelas Advance , Bapak Komang Sudarma ini mengatakan dari sisi rasa, semangka ini tergantung budidaya yang digunakan, faktor iklim, teknologi yang digunakan , SOP yang diterapkan dalam budidaya, sangatlah mempengaruhi rasa dari kedua jenis varietas buah semangka yang dihasilkan, pungkas Komang Sudarma. Harapannya kegiatan Hindu Berkebun budidaya pertanian ini bisa tetap berlanjut di yayasan Upanisada, dan diperkuat strategi pemasaran, serta pemilihan komoditi yang tepat agar bisa bernilai ekonomi menghasilkan keuntungan dan bisa menopang yayasan Upanisada dalam bidang Pendidikan.
Kegiatan Gemar Tani Hindu Berkebun Panen Raya Bersama Bank Indonesia (BI) NTT ini diakhiri dengan panen, kemudian foto bersama, serta makan buah semangka langsung di lokasi bersama Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan semua peserta yang hadir, serta hadir juga Wakapolres Kabupaten Timur Tengah Selatan (TTS) Bapak Gede Arya Bawa, kemudian dilanjutkan dengan transaksi penjualan berbagai tanaman hasil panen Hindu Berkebun Kupang NTT yaitu buah semangka, bunga gemitir, serta sayuran.
Sesuai dengan Sloka Kitab Suci Hindu yaitu :
Annād bhavanti bhutāni parjanyād annasambhavah,
Yajnād bhavati parjanyo yajnah karma samudbhavah.
(Bhagavad-gita III : 14)
artinya : Karena makanan makhluk bisa hidup, karena hujan makanan bisa dihasilkan, karena yadnya hujan turun dan yadnya lahir oleh karena kerja.
Pengantaran / distribusi hasil panen sesuai pengamatan hindukupang.com, menuju 4 titik lokasi yaitu wilayah Kolhua di Saripitaka 2 Bapak Nengah Pustaka, Wilayah Oebobo Penjahit Purnama Bapak Wayan Suardikha, RSS Oesapa Selatan Bapak Komang Sudarma, dan Wilayah Liliba Rumah Bapak Wayan Wira untuk kemudian pengantaran lebih lanjut kepada para konsumen yang telah pesan hasil panen kebun sesuai rekapan dalam grup Whatsapp Hindu Kupang NTT.(KGun).
Baca Juga : Berita Hindu Kupang NTT Lainnya Klik Disini
Berita Jurnalis, Pers Media "HINDU BERKEBUN" Kupang NTT :
Berita Hindu Kupang NTT, 3 November 2021 :
Berita Pos Kupang NTT , 5 November 2021,
Kepala Bank Indonesia (BI) NTT Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Kupang dan Yayasan Upanisada Panen Raya Perdana Semangka , semangat "Gemar Tani" :
Berita Koran Victory News, 5 November 2021 Halaman 8 , Baca Klik Disini
Berita Koran Timor Express (TIMEX) , 10 November 2021, Halaman 9-10, Baca Klik Disini
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 03 November 2021
- Hits: 1937