Home
Mahasiswa Hindu PD KMHDI NTT, Komunitas Kristen Dan Muslim Berbagi Kasih Dengan Anak-Anak Panti Asuhan Difabel Kota Kupang NTT
Pemuda Gereja Ebenhaezer (Panzer) bersama Remaja Masjid Al Baitul Qadim Airmata (Remas) dan Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) NTT berbagi kasih pada Sabtu 18 Februari 2023 di Panti Asuhan Difabel Bhakti Luhur Katolik
Acara tersebut dihadiri oleh 15 perwakilan pemuda Ebenhaezer, pemuda Masjid Airmata dan mahasiswa Hindu NTT. Kegiatan sosial tersebut berisi fun games, live music, amal dan berbagi cinta kasih.
Pemimpin pemuda Gereja Ebenhaezer, Victor C.H.E. Rairutu, ST, IAP mengatakan, aksi sosial tersebut berupa sembako, paket alat tulis, paket buah dan uang tunai Rp1 juta.
“Sumber donasi itu donasi langsung dari Pemuda Gereja Ebenhaezer Oeba, Pemuda Masjid Airmata dan Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia di NTT,” kata Victor kepada wartawan. Selain itu, kata Victor, kegiatan sosial tersebut merupakan bentuk rasa syukur dari komunitas pemuda Ebenhaezer, pemuda masjid dan mahasiswa Hindu di NTT.
“Apalagi kita anak muda memiliki kebesaran hati yang ingin kita bagikan, itu langkah positif untuk generasi mendatang,” jelas Victor.
Menurut Victor, program yang akan dilaksanakan ini merupakan salah satu langkah awal dan diharapkan terus berlanjut dan berkelanjutan secara rutin dari tahun ke tahun.
“Kami berharap banyak hal yang dapat dilakukan di masa mendatang karena komunikasi yang baik antara 3 komunitas ini. Kami berharap 3 komunitas ini tidak berhenti sampai disini, kami terbuka untuk semua,” jelasnya. “Mungkin ini akan memungkinkan teman-teman dari komunitas Katolik dan Budha dan Khonghucu untuk bergabung,” katanya.
Ketua Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia NTT I Gede Agus Parama Natha menyatakan, kegiatan yang dilakukan sangat mulia dan semoga dapat menginspirasi banyak orang untuk berbagi kecintaan kepada masyarakat kecil.
“Dan juga untuk mempererat persaudaraan antar sesama. Kegiatan ini sangat berkesan dan bermanfaat bagi kesatuan mahasiswa Hindu dan anak-anak panti asuhan,” jelasnya.
Ketua Pemuda Masjid Baitul Qadim Airmata. Syamad Wijaya M. Duru menuturkan, para pemuda Masjid Airmata mendapatkan banyak pengalaman melalui kegiatan ini.
Bagaimana menjaga berbagi, menunjukkan kasih sayang dan menjaga kerukunan di kota Kupang.
“Hal-hal seperti itu merupakan keberhasilan yang luar biasa dan bermanfaat bagi setiap orang,” pungkasnya.
Agus Natha, Ketua PD.KMHDI NTT ungkapkan Bila pada 14 Februari dikenal sebagai Hari Valentine, kasih sayang, maka Pada tanggal 18 Februari 2023 ini juga bertepatan dengan Hari Tumpek Krulut, Saniscara (Sabtu) Kliwon wuku Krulut yang bermakna berbagi kasih sayang sesuai sistem pawukon kalender Bali. (GN)
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 22 February 2023
- Hits: 588
Semarak Hari Ulang Tahun Banjar Dharma Agung Kupang ke-72 Dihadiri Ribuan Masyarakat di Areal Wantilan Pura Oebananta Kota Kupang NTT Dalam Semangat Mesimakrama Dan Megibung, Menjalin Kebersamaan dan Persaudaraan
Hindukupang.com - NTT , Paguyuban Masyarakat Hindu dan Etnis Bali di Kupang NTT yaitu Banjar Dharma Agung Kupang (BDAK) merayakan Hari Ulang Tahun ke 72 Tahun yang berdiri pada tanggal 10 Februari 1951. Acara HUT ke-72 yang dirayakan dengan memilih pada hari libur tanggal 12 Februari 2023 berlangsung mulai jam 08:00 WITA - 15:00 WITA ini bertempat di Wantilan Pura Oebananta, Kelurahan Fatubesi Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, terlihat sangat ramai hingga memadati areal Pasar Oeba hingga parkiran Rusunawa pun penuh dengan berbagai kendaraan roda empat dan juga roda dua.
Dari jumlah Total Undangan Peserta Perayaan HUT ke-72 tahun Warga Banjar Dharma Agung Kupang ini mencapai lebih dari 1.957 warga sebanyak 500 Kepala Keluarga yang turut serta hadir dari 19 Tempekan (sektor wilayah) baik dari dalam Kota Kupang dan juga Kabupaten Kupang.
Banjar Dharma Agung Kupang (BDAK) yang saat ini dipimpin oleh Ketua yaitu Bapak I Nyoman Pasek Martika, mengungkapkan terdapat 19 Tempekan atau sektor wilayah warga banjar Dharma Agung Kupang (BDAK) yang terdata, yaitu 17 Tempekan (sektor wilayah) di dalam Kota Kupang dan 2 Tempekan di Kabupaten Kupang NTT. Sebanyak 17 Tempekan di Dalam Kota Kupang tersebut diantaranya yaitu Tempekan Oepura & Sikumana, Tempekan Naikoten I, Tempekan Benteng, Tempekan Oebobo, Tempekan Brimob, Tempekan Oebufu, Tempekan BTN Kolhua, Tempekan Polres Kupang, Tempekan Alak, Tempekan Sekolah Polisi Negara (SPN), Tempekan Tarus, Tempekan KOPETA (Kelapa Lima, Walikota, Oesapa, Penfui, Baumata, Liliba, Naimata, Lasiana), Tempekan Asrama Kuanino, Tempekan Perumnas & Pasir Panjang, Tempekan Oetete, Tempekan Fontein, serta Tempekan POLDA.
Untuk 2 Tempekan di Kabupaten Kupang NTT yaitu Tempekan Naibonat, dan Tempekan Brigif.
Tema Hari Ulang Tahun Banjar Dharma Agung Kupang ke-72 tahun ini yaitu "Mesimakrama Dan Megibung Menjalin Kebersamaan dan Persaudaraan", karena Paguyuban Masyarakat yang bernama Banjar ini telah berdiri sejak 10 Februari 1951 - 10 Februari 2023.
Wawancara singkat Ketua Panitia HUT BDAK yaitu Bapak I Gusti Agung Ngurah Suarnawa,S.KM, M.Kes mengatakan, Rangkaian Perayaan HUT ke72 Banjar Dharma Agung Kupang, di areal Pura Oebananta ini diisi dengan berbagai kegiatan , untuk anak dan remaja seperti pelatihan pembuatan anyaman bambu yang disebut "Kelatkat" buat upacara mecaru, untuk ibu-ibu dan remaja putri dengan kegiatan pelatihan Mejejahitan (merangkai) Janur daun pucuk kelapa sebagai bahan upakara dan upacara Hindu, kemudian Bapak-bapak membuat Lawar masakan khas Bali, dan juga tum Babi, sayur kuah batang pisang (jukut ares) bumbu bali, serta disiapkan juga menu vegetarian berupa kuah ikan dan daging ayam, bagi tamu undangan yang menu khusus.
Selain itu juga ada latihan Mekidung Suci, kidung warga sari dan berlatih nyanyian suci bagi ibu-ibu mengiringi setiap Upacara Hindu, purnama dan tilem serta hari Raya Hindu lainnya.
Sebagai informasi dari Sekretaris BDAK Bapak Ida Bagus Astawa menjelaskan Sejarah Perjalanan Banjar Dharma Agung Kupang, dan Kepemimpinan dari periode masa ke masa. Dan Pendataan yang dilakukan terus dilaksanakan bagi warga yang baru datang ke Kota dan Kabupaten Kupang untuk bisa melaporkan diri ke tempekan masing-masing.
Ketua Bidang Humas HUT BDAK Bapak I Nyoman Warisano,SH mengungkapkan Kegiatan Perayaan Ulang Tahun Banjar setiap tahun sekali ini sangat bermanfaat untuk mempererat persaudaraan, karena anggota Banjar tidak hanya umat hindu, ada juga orang etnis Bali yang sudah kawin mawin, campur, sehingga warga Banjar Dharma Agung Kupang ada juga yang dari umat Kristen, Katolik dan islam, Buddha, bergabung di anggota Banjar, yang memiliki berbagai kegiatan di bidang Sosial, Seni dan mejaga Tradisi adat dan budaya Bali.
Anggota Humas HUT ke72 Banjar Dharma Agung Kupang yaitu sdr.Rary Triguntara,SKM , mengungkapkan Untuk diketahui Pura Oebanantha merupakan Pura pertama tempat Ibadah Umat Hindu yang berdiri di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur sejak tahun 1951, dan Banjar sudah ada saat itu dengan Kepemimpinan dari Alm.Bapak Badung sebagai Ketua Banjar Pertama.
Perayaan Hari Ulang Tahun Banjar Dharma Agung Kupang , HUT Ke-72 BDAK. Sesuai Hasil Rapat Banjar Dharma Agung Kupang, maka Tanggal 10 Februari 1951 ditetapkan sebagai Hari Lahirnya Banjar Dharma Agung Kupang, karena melihat Sejarah kepemimpinan Banjar tahun 1951 oleh alm.Bapak Badung.
Makna dari tanggal 10 Februari, dipilih ulang tahun Ketua Banjar Terlama (3 Periode), yaitu Almarhum (Alm) Bapak I Made Taku.
Sedangkan Makna Tahun 1951 adalah Tahun Periode Kepemimpinan Ketua Banjar Pertama di Kupang Nusa Tenggara Timur yaitu (Alm).Bapak Badung. Sehingga HUT Banjar Dharma Agung Kupang ditetapkan tanggal 10 Februari 1951.
Sebagai informasi Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) secara Nasional sendiri baru berdiri pada 23 Februari 1959, sedangkan Banjar Dharma Agung Kupang dan Pura Oebananta sudah ada sejak Tahun 1951, di Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Menilik Sejarah mencatat bahwa Sejak 28 Mei 1954, nama Wilayah "Sunda Kecil" berubah menjadi "Nusa Tenggara". Dan Kemudian Pada tahun 1958, Wilayah Nusa Tenggara resmi dimekarkan jadi tiga provinsi yaitu Bali (14 Agustus 1958), Nusa Tenggara Barat (17 Desember 1958) dan Nusa Tenggara Timur (20 Desember 1958).
Sehingga Sunda Kecil (Bali,NTB,NTT) dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sendiri baru terbentuk 20 Desember 1958, dan untuk Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) juga baru berdiri sejak 23 Februari 1959, sehingga Banjar Dharma Agung Kupang (BDAK) lebih dulu hadir dengan berdirinya Pura Oebanantha sejak Tahun 1951.
Foto Pura Oebanantha Masa Lampau 1951-2023 bisa diakses kunjungi disini (photo slide).
Pura Oebanantha yang merupakan Pura Umat Hindu pertama berdiri sejak 1951 di Provinsi NTT ini pun sudah ditetapkan menjadi "Padma Bhuwana Nusantara" Wilayah Tenggara Indonesia dalam Pesamuhan Agung PHDI tahun 2010, di Denpasar Bali.
Padma Bhuwana Nusantara mencirikan Kelopak Bunga Padma sebagai Wilayah 9 Pura Nusantara, Tempat Ibadah Hindu yang Wajib dikunjungi ketika melaksanakan Perjalanan Suci , Tirtha Yatra , Dharma Yatra ke berbagai tempat Suci Agama Hindu di wilayah Indonesia.
Analog dengan penerapan Widhi Tattwa atau Theologi Hindu yang universal tersebut di Bali maka dapat ditetapkan konsep Padma Bhuwana Tattwa tersebut dalam tataran Nusantara. Yang penting tujuan pendirian Padma Bhuwana itu mengimplementasikan daya guna pemujaan pada Tuhan untuk membangun kehidupan yang seimbang lahir batin (purusha pradana), membangun kehidupan yang aman dan damai (raksanam), membangun tegaknya sistem alam dan sistem sosial yang setara, bersaudara dan merdeka untuk menciptakan sistem pembangunan SDM yang berkwalitas. Konsep pembangunan alam, masyarakat untuk pembangunan manusia itulah tujuan dari pendirian Padma Bhuwana Nusantara. Pura Padma Bhuwana Nusantara ini sebagai media untuk menjabarkan konsep-konsep tentang kehidupan yang ideal dari Hindu di seluruh Nusantara. Penetapan Pura Padma Bhuwana Nusantara itu sekedar menentukan Pura atau tempat pemujaan di sembilan arah penjuru Nusantara. Penetapan sembilan Pura di sembilan arah Nusantara itu adalah untuk menjabarkan empat konsepsi pendirian Pura Kahyangan Jagat. Karena empat konsepsi pendirian Kahyangan Jagat itu untuk mendayagunakan pemujaan pada Tuhan serta menguatkan niat dan tekad membangun alam dan manusia menjadi alam yang Bhuta Hita dan manusia yang Jana Hita menuju Jagat Hita.
Untuk mengimplementasikan empat konsepsi pemujaan pada Tuhan itu maka ditetapkanlah sembilan Pura disembilan penjuru Nusantara yaitu :
Di Timur Laut, Manado Pura Agung Jagadhita
Di Timur, Jaya Pura Pura Agung Surya Bhuvana
Di Tenggara, Kupang Pura Oebanantha
Di Selatan, Bali Pura Luhur Uluwatu
Di Barat Daya, Bogor Pura Parahyangan Agung Jagatkartha
Di Barat, Palembang Pura Agung Sriwijaya
Di Barat Laut, Medan Kuil Agung Shree Mariyaman
Di Utara, Tarakan Pura Agung Giri Jagat Natha
Di Tengah, Kalteng Pura Agung Pitamaha
Demikian Pura Padma Bhuwana Nusantara sebagai media untuk mengamalkan konsep pemujaan menurut Padma Bhuwana Tattwa, yang ditetapkan dalam Pesamuhan Agung Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), di Denpasar Bali pada 5 Desember 2010 oleh Pimpinan Sidang , Ketua Dharma Adhyaksa yaitu Ida Pedanda Gede Ketut Sebali Tianyar Arimbawa dan Juga Ketua Sabha Walaka Parisada Pusat yaitu Drs. I Ketut Wiana, M.Ag. Kemudian Pengurus Harian Parisada Pusat Ketua Umum yaitu Dr.I Made Gde Erata,MA , Sekretaris Umum yaitu Kolonel Inf. (Purn) I Nengah Dana, S.Ag , Panitia Penyelenggara Ir. I Dewa Putu Sukardi,S.Ag,MBA , sesuai Lampiran Keputusan Pesamuhan Agung Parisada Nomor : 8/KEP/P.A.Parisada/XII/2010 Tentang Rekomendasi Padmabhuwana Simbol Alam Stana Tuhan.
Puncak Perayaan Acara HUT ke-72 Banjar Dharma Agung Kupang, NTT , kemudian diisi Doa Puja Tri Sandhya dan Doa Makan oleh Pinandita I Wayan Suparta,S.Ag, Kemudian pemotongan Kue Tumpeng, oleh Sesepuh Ketua-Ketua Banjar dari berbagai Periode Kepemimpinan, Bapak I Ketut Suardita, Bapak I Wayan Windia, Bapak I Komang Gejir, Bapak I Wayan Sumartika, Bapak I Nyoman Pasek Martika, yang usai Potong Nasi Tumpeng dilanjutkan dengan Megibung, makan Siang bersama-sama bersama ribuan warga anggota Banjar, dan juga bersama berbagai Undangan yang datang yaitu Ketua PHDI Kota Kupang, Lurah Fatubesi atau perwakilan, Ketua LPM Fatubesi Bapak Dadang, RT & RW Kelurahan Fatubesi, Karang Taruna Fatubesi, Tokoh-Tokoh Organisasi Hindu Kupang NTT, Pembimas Hindu NTT, WHDI, Pemuda Hindu, Mahasiswa Hindu (KMHDI) dan tamu Undangan Lainnya. Usai Foto bersama dan makan siang bersama acara pun diakhiri dengan Karaoke Lagu / musik Bali dan Donasi kepada Banjar Dharma Agung Kupang dari berbagai Tempekan, yang menyumbangkan lagu. (Guntara/Hindukupang).
Kompilasi Berita Pers Jurnalis Media Cetak dan Media Online :
1. Berita Hindukupang.com :
https://hindukupang.com/index.php/berita-kegiatan/152-semarak-hari-ulang-tahun-banjar-dharma-agung-kupang-ke-72-dihadiri-ribuan-masyarakat-di-areal-wantilan-pura-oebananta-kota-kupang-ntt-dalam-semangat-mesimakrama-dan-megibung-menjalin-kebersamaan-dan-persaudaraan
2. Berita Pos Kupang , Media Online Terbit 12 Februari 2023 : Banjar Dharma Agung Kupang (BDAK) Rayakan Ulang Tahun Setelah 72 Tahun Berdiri
https://kupang.tribunnews.com/2023/02/12/bdak-rayakan-ulang-tahun-setelah-72-tahun-berdiri
3. Berita Koran Timor Express (TIMEX), Media Cetak, Terbit 13 Februari 2023 , Halaman 9 dan Halaman 10, Klik Kunjungi Disini.
4. Berita Victory News , Media Online, Terbit 13 Februari 2023 Perayaan HUT Ke-72 Banjar Dharma Agung Kupang
https://www.victorynews.id/komunitas/pr-3317500856/rayakan-hut-ke-72-bdak-umat-hindu-dari-etnis-bali-gelar-aneka-kegiatan-di-pura-oebananta-kupang
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 12 February 2023
- Hits: 678
Megibung Bersama dan SimaKrama Sambut HUT 72 Tahun Banjar Dharma Agung Kupang 10 Februari 2023
Info Banjar Dharma Agung Kupang :
Dalam Rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT ke 72) Banjar Dharma Agung Kupang,
yang berdiri pada Tanggal 10 Februari 1951, maka akan dilaksanakan berbagai acara :
Megibung Bersama dan SimaKrama
Pada :
Hari : Minggu
Tanggal : 12 Februari 2023
Tempat : Wantilan Pura Oebananta, kelurahan Fatubesi Kecamatan Kota Lama Kota Kupang NTT.
Jam : 08:00wita - selesai
Pakaian adat Madya ,
Menu kuliner Khas Bali, Lawar dan Ayam serta daging Babi .
FOTO SUASANA HUT BANJAR DHARMA AGUNG KUPANG DI TAHUN 2022 YANG LALU, BERSAMA KETUA BANJAR DARI MASA KE MASA
Bagi warga Banjar Dharma Agung Kupang (BDAK) di 19 Tempekan (sektor) silahkan daftarkan diri di ketua tempekan masing-masing / ketua tempekan mendaftarkan anggotanya , untuk di data, dan juga ketersediaan konsumsinya, bagi warga Banjar di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, agar bisa berpartisipasi, dengan melaporkan diri ke 19 Ketua Tempekan.
Dengan agenda Acara meliputi sekapur sirih dari Ketua Banjar Dari masa ke masa,
Megibung Bersama, SimaKrama,
Lomba anak putra buat klakat, lomba anak putri buat canang sari, warga arisan (kocokan) Serta berbagai acara menarik lainnya.
Info akan di-update kembali bila ada perubahan.
Matur Suksma, Terima Kasih.
#HUT72BDAK , #BanjarDharmaAgungKupang , #Hindukupang , #KulinerBali , #LawarBali , #MegibungBersama , #SimakramaBanjar
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 01 February 2023
- Hits: 554
Hari Suci Malam Siwaratri Siswa-Siswi Pasraman Upanisada dan KMHDI Berjapa 108 "OM Nama Shiva Ya" Tepat Tengah Malam di Pura Oebananta Kupang NTT
Hindukupang.com - NTT , Pasraman Upanisada bersama PD.KMHDI NTT pada tanggal 20-21 Januari 2023, melakukan Kegiatan Malam Siwa, yang dimulai jam 18:00wita-06:00wita Pagi hari. Suasana Hari Suci Malam Siwaratri, banyak diikuti oleh umat Hindu di Pura Oebananta, dan SembaHYANG bersama Pasraman Upanisada & Mahasiswa-Mahasiswi Hindu Kupang (KMHDI NTT). Acara "Malam Siwa" di aula, bercerita tentang kisah Sang Lubdaka, kerjasama Pasraman Upanisada dan PD.KMHDI NTT, jam 00:00-06:00wita, persiapan Jagra (terjaga, tidak tidur) , dan SembaHYANG, serta Berjapa 108 OM Namah Siwaya
Tanggal 20 Januari 2023. SembaHYANG Pertama Malam Suci Siwaratri jam 19:00wita, dipimpin oleh Jero Gede Dwija I Dewa Ketut Alit Suasthama, dengan hadir beberapa Mangku dan juga ibu Pinandita Ida Ayu Sugiarti. Pada Jam 00:00 WITA SembaHYANG dipimpin oleh Bapak Pinandita Supardi, dengan Berjapa 108 OM Namah Shiva Ya, menggunakan Genitri (Kalung) Rudraksa. Suasana hening dan merinding cukup dirasakan pada tepat Jam 00:00WITA tengah malam, di Hari Suci Siwaratri dan secara bersama-sama melakukan Japa 108 kali mengucapkan OM namah Shiva Ya. Puja Shanti ini dengan para peserta siswa-siswi beserta mahasiswa-mahasiswi hindu dan beberapa orang tua pun merasakan sesuatu pancaran energy yang berbeda saat berjapa tengah malam, di Pura Oebanantha yang masuk ke dalam Padma Bhuwana Nusantara wilayah Tenggara Indonesia ini. Suasana Ngantuk dan lelah tiba-tiba hilang seketika, dan semua menjadi penuh semangat, walau waktu sudah menunjukkan jam 01:00WITA, karena terkena Air Tirtha (Holy Water) yang dipercikkan oleh Pinandita. Kemudian pada jam 05:00wita , SembaHyang terakhir Malam Suci Siwaratri dipimpin oleh Pinandita Supardi.
Acara Malam Siwaratri, ini cukup ramai, di Pura Oebananta Kelurahan Fatubesi Kota Kupang NTT, diisi dengan beragam kegiatan, yaitu penjelasan manfaat menabung dari Koperasi Dewi Gangga, dilanjutkan makna Hari Suci Siwaratri, Kisah Lubdaka Sang Pemburu di tengah Hutan oleh Bapak I Nengah Aditenaya, lalu acara dari PD.KMHDI NTT, ketua Agus Natha bersama para kader melakukan quiz , games memetik daun Bilwa (pohon maja) dan mengulas Cerita Daun Bilwa (daun pohon Maja) tersebut terjatuh di Lingga Shiva, pada malam Sang Hyang Siwa lagi Yoga Samadhi, yaitu Malam Shivaratri (Siwaratri). Serta terlihat juga Bapak-Ibu , warga tempekan, ketua Banjar Dharma Agung Kupang Bapak I Nyoman Pasek Martika , serta beberapa orang tua siswa - siswi SD-SMA sedang membaca Kitab Suci Hindu Sarasamuccaya, Bhagawad Gita di sekitar Wantilan Pura Oebananta.
Ada juga beragam games, dan hadiah menarik , sehingga tidak terasa mengantuk para siswa-siswi Hindu dan mahasiswa KMHDI yang tetap semangat dalam menjalani Malam Siwaratri di Pura Oebananta Kupang NTT ini.
Tapa Brata Hari Suci Siwaratri ini terdiri dari Upawasa, berpuasa, tidak makan dan minum, kemudian Maunabrata atau Monabrata, tidak berbicara, kendalikan diri, Berjapa Nama Suci Shiva. Dan Jagra , terjaga, tidak tertidur sampai pagi hari.
Tingkat Utama Brata Malam Siwaratri adalah melakukan ketiganya, untuk Madya Brata adalah melaksanakan keduanya dari ketiga brata diatas, dan kemudian Kanista Brata yang sederhana adalah melakukan 1 brata saja seperti Jagra , terjaga dan tidak tertidur.
Siwaratri sampai pagi hari, ternyata berjumpa Ketua PHDI Kota Kupang Bapak I Wayan Wira Susana. Hindukupang.com mengucapkan Selamat hari Suci Siwaratri 20 Januari 2023, dan Juga Tilem Sasih Kepitu 21 Januari 2023, Rahayu. (Guntara/Hindukupang).
#OM , #NamahShivaYa, www.hindukupang.com
#pdkmhdintt, #forumalumnikmhdi , Satyam Eva Jayate , Kmhdi Ntt , #pasramanupanisada, #malamSiwaratri, #MalamSiwa, #Shivaratri, #hindukupang, #satyamevajayate ,
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 22 January 2023
- Hits: 570