Nyepi2025c

Walikota Kupang dan Wakil Walikota Kupang Dalam Upacara Tawur Kesanga dan Pawai Ogoh-Ogoh Meriahkan Perayaan Nyepi di Kota Kupang NTT

Hindukupang.com - NTT, Umat Hindu di Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menggelar upacara Tawur Kesanga di Tilem Sasih Kesanga 28 Maret 2025 yang berlangsung khidmat pada pukul 13.30-14.30 WITA. Upacara sakral Tawur Kesanga ini dipimpin oleh Ida Rsi Agung Nanda Wijaya Kusuma Manuaba sebagai bagian dari rangkaian menyambut Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Persembahyangan bersama umat Hindu Kupang dilaksanakan pada perempatan catus pata Kantor Gubernur NTT, nampak umat Hindu dari berbagai wilayah di 19 Tempekan sektor Kota Kupang hadir dan juga umat Hindu dari Kabupaten Kupang dalam Upacara Tawur Kesanga sambut Hari Suci Nyepi pada Tilem Sasih Kesanga ini.

Berbagai Tari-Tarian turut dipersembahkan dalam upacara Tawur Kesanga ini. Remaja Hindu Kupang NTT menampilkan Tarian Rejang Sari, sementara para Remaja dan Mahasiswi Hindu Kupang NTT membawakan Tarian Sudamala. Ibu-ibu dari Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Kupang turut berpartisipasi dengan menampilkan Tarian Rejang Renteng. Sementara itu, anak-anak TK Hindu Pratama Widyalaya Saraswati, SD Hindu Adi Widyalaya Saraswati, dan siswa-siswi Pasraman Hindu Upanisada Kupang mempersembahkan Tari Pendet yang memikat para hadirin dan masyarakat kota Kupang.

Nyepi2025a

Nyepi2025b

Pawai Ogoh-Ogoh yang menjadi puncak perayaan turut menarik perhatian ribuan umat Hindu dan masyarakat sekitar. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Wali Kota Kupang Bapak dr. Christian Widodo, Wakil Wali Kota Kupang Ibu Serena Cosgrova Franscies,S.Sos.,M.Sc, Ketua TP. PKK Kota Kupang Ibu dr.Widya Cahya , Dandim 1604 Kupang Bapak Letnan Kolonel Infanteri I Kadek Abriawan,S.I.P.,M.H.I, Kapolresta Kupang Kota Bapak Kombes Pol.Aldinan R.J.H Manurung,SH.,S.I.K.,M.Si, Camat dan Lurah, serta perwakilan DPRD Kota Kupang, Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Provinsi NTT Bapak Indra Effendy, FKUB Kota Kupang, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Kupang Bapak dr.I Wayan Ari Wijana S.Putra,M.Si, Perwakilan Kantor Departemen Agama Kota Kupang, Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN) Korwil NTT, Organisasi Hindu Dan Lembaga Hindu Kota Kupang dan Provinsi NTT, Banjar Dharma Agung Kupang (BDAK), Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Kupang dan NTT, Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Kota Kupang NTT, Mahasiswa Hindu PD.KMHDI NTT, Forum Alumni KMHDI, Puskor Hindunesia, ICHI NTT, serta Forkompinda Kota Kupang.

Nyepi2025d

Semangat dan antusiasme umat Hindu di Kota Kupang yang dengan khusyuk mengikuti sembahyang Tawur Kesanga yang dipimpin oleh Pandita Ida Rsi Agung Nanda Wijaya Kusuma Manuaba, guna menyucikan Bhuwana Alit (Mahluk Hidup) dan Juga Bhuwana Agung (Alam semesta) agar Harmonis, dengan berbagai persembahan suci Caru Bhuta Yadnya dan Banten Bebangkit serta Pesucian Dewa Yadnya dalam menyambut datangnya Hari Suci Nyepi Tahun Saka 1947 pada esok hari 29 Maret 2025.

Nyepi2025e

Ketua Panitia Nyepi 2025, Bapak I Gusti Ngurah Eka Negara Suantara, dalam laporannya menjelaskan makna dari rangkaian acara sambut Nyepi Tahun Baru Saka 1947 di Kota Kupang, serta mengucapkan Terima Kasih atas Dukungan Pemerintah Kota Kupang melalui Biro Kesra Sekda Kota Kupang baik Moril dan Materiil. Ia menekankan pentingnya Pawai Ogoh-Ogoh sebagai simbol pembersihan diri dari sifat-sifat negatif manusia "Sad Ripu" seperti Marah (Krodha), Rakus (Lobha), Nafsu tak terkendali (Kama), Mabuk (Mada), Bingung (Moha) dan iri hati (Matsarya) yang disimbolkan seperti Raksasa (Asura) yaitu Ogoh-Ogoh. Semua sifat Asura Raksasa mirip Ogoh-Ogoh pada manusia wajib dibersihkan, dan somyakan (netralisir) sebelum memasuki Puncak Hari Suci Nyepi 29 Maret 2025, untuk melakukan Catur Brata penyepian.

Nyepi2025f

Tari-Tarian Rejang Sari, Tarian Sudamala, Tari Rejang Renteng, Tari Pendet diiringi Sekehe Gong Sentana Satya Budaya, dan Juga Baleganjur Tridatu dan Baleganjur Sekehe Demen serta Pawai 7 Ogoh-Ogoh Nyepi di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, 28 Maret 2025 (foto : Hindukupang.com / Rygun)

Nyepi2025g

Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Kupang, Bapak dr. I Wayan Ari Wijana S. Putra, M.Si, menjelaskan esensi Upacara Tawur Kesanga dalam menjaga keseimbangan alam semesta. Pemimpin Daerah Kota Kupang adalah merupakan Guru Wisesa bagi umat Hindu di Kota Kupang, Ketua PHDI Kota Kupang Bapak dr.I Wayan Ari Wijana S.Putra,M.Si dan WHDI Kota Kupang Ibu dr.Shinta Widari,Sp.KJ, bersama ketua Banjar Dharma Agung Kupang I Gede Aryabawa juga turut melakukan prosesi pemakaian destar atau udeng kepada Wali Kota Kupang serta pemakaian kain selendang kepada Ibu Wakil Wali Kota Kupang dan Ketua TP PKK Kota Kupang sebagai bentuk penghormatan dan simbol kebersamaan.

Pawai ogoh-ogoh bermakna sebagai wujud Sadripu (6 sifat kegelapan) dalam diri manusia seperti marah (krodha), nafsu (Kama), rakus (Lobha), mabuk (Mada), bingung (Moha), irihati (Matsarya) yang disimbolkan seperti wujud Asura / Raksasa untuk menyerap berbagai energi bhuta disaat Ogoh-Ogoh melewati wilayah tersebut sekaligus penyucian jagat semesta, dan kemudian ogoh-ogoh di pralina, somya , dimurnikan dengan tirtha amertha air suci, serta ogoh-ogoh yang sudah diarak keliling akan dibakar saat senja hari seusai Tawur Kasanga Upacara Bhuta Yadnya. Ogoh-ogoh yang dibakar melambangkan 6 sifat Sadripu dibakar, agar sifat Bhuta berubah menjadi sifat Dewata, Cahaya (Div), dalam menyambut Hari Suci Nyepi datangnya Tahun Baru Saka 1947, dan umat Hindu Kupang NTT dan Hindu Dharma di Seluruh Indonesia melaksanakan Catur Brata Nyepi dalam suasana sipeng (sepi) hening, tenang dan penuh kedamaian.

Bhagawad Gita 11 36

Dalam Sharing Dharma (ShaDhar) yang dihimpun dalam Media Hindukupang.com juga tercantum Sloka dalam Kitab Suci Hindu Pancama VEDA yaitu Bhagawad Gita 11.36, Visvarupa Darsana Yoga, Bab 11 sloka 36, :
अजुन उवाच

स्थाने हृषीकेश तव प्रकीर्त्या
जगत्प्रहृष्यत्यनुरज्यते च ।
रक्षांसि भीतानि दिशो द्रवन्ति
सर्वे नमस्यन्ति च सिद्धसंघाः ॥११- ३६॥

arjuna uvāca :

sthāne hrşikeśa tava prakīrtyā
jagat prahrşyaty anurajyate ca
rakşāmsi bhītāni diśo dravanti
sarve namasyanti ca siddha-sanghāḥ

Arjuna berkata : Wahai Hyang Hrşikeśa, Tuhan Penguasa Indria-indria, dengan memuji-muji Nama dan Keagungan Anda seluruh jagat menjadi sangat bersukacita dan mereka memperoleh berkah rasa bhakti (di dalam hatinya). Sebaliknya, mendengar pujian-pujian Nama dan Keagungan Anda, para raksasa menjadi sangat ketakutan dan berlari kesana-kemari ke seluruh arah (berusaha menyelamatkan diri). Dan seluruh kumpulan roh-roh agung nan suci mencakupkan tangan menyembah Anda. Semua ini sesungguhnya sangat patut terjadi.

Nyepi2025h

Dalam sambutannya, Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyampaikan apresiasi atas terlaksananya Pawai Ogoh-Ogoh yang tidak hanya memperkaya kebudayaan, tetapi juga berpotensi menjadi event wisata religi. Ia berharap ke depan perayaan ini dapat melibatkan lebih banyak pelaku UMKM di Kota Kupang serta menarik lebih banyak wisatawan, mencerminkan semangat toleransi dan keberagaman di Kota Kupang. Tidak hanya Perayaan Nyepi dan Pawai Ogoh-Ogoh ini, bahkan Hari Raya Keagamaan Hindu lainnya seperti Galungan , Kuningan, Saraswati dan Pagerwesi juga akan siap didukung oleh Pemerintah Kota Kupang, ungkap Christian Widodo Walikota Kupang.

Nyepi2025i

Upacara Tawur Kesanga, Dilanjutkan Tari-Tarian Rejang Renteng, Tari Pendet diiringi Sekehe Gong Sentana Satya Budaya, dan Juga Baleganjur Tridatu dan Baleganjur Sekehe Demen.
Laporan Ketua Panitia Nyepi 2025 , Bapak I Gusti Ngurah Eka Negara Suantara, Sambutan Ketua PHDI Kota Kupang Bapak dr.I Wayan Ari Wijana S.Putra,M.Si, serta Pembukaan Pawai Ogoh-Ogoh Nyepi di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, 28 Maret 2025 oleh Walikota Kupang Bapak dr.Christian Widodo bersama Wakil Walikota Kupang Ibu Serena Cosgrova Franscies,S.Sos.,M.Sc dengan membunyikan Gong dan Cengceng (foto : Hindukupang.com / Rygun)

Nyepi2025j

Puncak Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yakni 29 Maret 2025 dirayakan dengan penuh kekhusyukan oleh umat Hindu Dharma di seluruh dunia. Nyepi bukan sekadar pergantian tahun dalam kalender Saka, tetapi juga merupakan momentum untuk menciptakan kebahagiaan, harmoni, dan kedamaian bagi seluruh jagat raya. Dalam perayaan ini, umat Hindu menjalankan prinsip-prinsip Catur Brata Nyepi sebagai wujud pengendalian diri dan penyucian lahir batin.

Catur Brata Nyepi yang menjadi pedoman utama dalam perayaan ini terdiri dari empat prinsip utama. Pertama, Amati Gni, yang berarti tidak menyalakan api, baik secara harfiah maupun simbolis. Dalam praktiknya, umat Hindu Dharma Upawasa atau berpuasa selama 24 jam, dimulai dari 29 Maret 2025 Jam 06:00 matahari terbit hingga besok hari Jam 06:00WITA (30 Maret 2025), menahan diri dari makan dan minum, serta mengendalikan hawa nafsu dan amarah. Untuk alasan kesehatan maupun umur / usia anak dan juga lansia maka disesuaikan dengan kondisi fisik dalam berpuasa makan dan minum.

Kedua, Amati Karya, yang mengajarkan umat Hindu untuk tidak bekerja selama perayaan Nyepi. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk melakukan mulat sarira atau introspeksi diri, mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan, serta memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik.

Ketiga, Amati Lelungan, yang berarti tidak bepergian. Selama Nyepi, umat Hindu berdiam diri di rumah, tidak melakukan perjalanan, dan lebih fokus dalam melakukan yoga serta meditasi. Hal ini mencerminkan makna mendalam dari Nyepi sebagai hari untuk menyatu dengan alam semesta dan Sang Pencipta.

Keempat, Amati Lelanguan, yang menekankan pada tidak bersenang-senang. Umat Hindu menghindari hiburan atau kegiatan yang dapat mengalihkan perhatian dari fokus spiritual. Sebaliknya, pikiran dan kesadaran dipusatkan sepenuhnya pada Brahman, Tuhan Yang Maha Kuasa.

Suasana Nyepi memberikan ketenangan yang luar biasa. Jalanan sepi, lampu-lampu dipadamkan, dan kehidupan di berbagai daerah yang mayoritas penduduknya beragama Hindu seperti di Bali nyaris terhenti sejenak, semua airport penerbangan pesawat dalam dan luar negeri dihentikan dan juga penyeberangan kapal laut dihentikan selama 24 jam penuh. Keheningan ini bukan hanya bentuk kepatuhan terhadap ajaran agama Hindu di Pulau Dewata Bali, tetapi juga simbol keseimbangan dan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan.

Perayaan Nyepi juga memiliki makna ekologis yang mendalam. Dengan menghentikan aktivitas selama satu hari penuh, alam diberikan kesempatan untuk beristirahat dan memulihkan diri dari berbagai aktivitas manusia. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran Hindu tidak hanya berorientasi pada kehidupan spiritual, tetapi juga mengajarkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan pelaksanaan Catur Brata Nyepi, umat Hindu diharapkan dapat menjalani kehidupan yang lebih baik, penuh kesadaran, dan senantiasa menjaga keseimbangan dalam hubungan dengan sesama manusia, alam, dan Tuhan. Nyepi bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga sebuah refleksi diri yang mendalam untuk membangun dunia yang lebih damai dan harmonis.

Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yang jatuh pada 29 Maret 2025 ini mengusung tema "Manawa Sewa, Madhawa Sewa Mewujudkan Indonesia Emas 2045." Tema ini menekankan pentingnya pengabdian kepada sesama manusia sebagai bagian dari pengabdian kepada Tuhan, mencerminkan keseimbangan dalam kehidupan.

Dalam ajaran Hindu, konsep Manawa Sewa berarti pelayanan kepada sesama manusia dengan ketulusan, sementara Madhawa Sewa merupakan bentuk pengabdian kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa. Filosofi ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam membangun kehidupan yang harmonis, menuju masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Indonesia.(Hindukupang/KGun)

Sumber dan Foto : Hindukupang.com / Rygun

Penulis dan Editor : Guntara

Googledrive Video dan Foto Tawur Kesanga dan Pawai Ogoh-Ogoh, sumber Bli Dewa Putra Utama kunjungi disini.

Nyepi2025k

Nyepi2025l

Baca Juga : Rangkaian Kegiatan Nyepi Tahun Baru Saka 1947 di Kota Kupang Tahun 2025

Baca Juga : Upacara Melasti 2025 Umat Hindu Kupang Gelar Ritual Penyucian Sambut Datangnya Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947

Baca Juga : Sambut Nyepi Tahun Saka 1947 Umat Hindu Kota Kupang NTT Gelar Donor Darah untuk Kemanusiaan Dalam Semangat "Manawa Sewa, Madhawa Sewa"

Baca Juga : Berita dan informasi Hindu Kupang dan Hindu di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), serta Hindu Dharma di Nusantara Indonesia

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2024 : Ribuan Umat Hindu Kupang Upacara Tawur Kasanga dan Pawai 12 Ogoh-Ogoh Sambut Nyepi Tahun Baru Saka 1946 dalam Semangat "Sat Cit Ananda untuk Indonesia Jaya"

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2023 : Ribuan Umat Hindu Kupang Melakukan Upacara Tawur Kasanga dan Parade Ogoh-Ogoh di Kota Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur Sambut Hari Suci NYEPI Tahun Saka 1945 Dalam Nuansa "Semangat Maharddhika Semangat Merdeka"

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2018 : Pawai Ogoh - Ogoh Nyepi 1940 Çaka di Kupang NTT 2018

Baca Juga Perayaan Nyepi Tahun 2017 : Ogoh-Ogoh NYEPI 1939 Saka di Kupang NTT