(Pembuatan Penjor, sumber Foto Pasraman Satyam Eva Jayate)
Menyambut Hari Suci Saraswati, Peresmian dan Upacara Melaspas Pasraman Satyam Eva Jayate dilaksanakan berbagai kegiatan. Seperti Tradisi Ngelawar yang sarat kebersamaan dan pembuatan penjor serta buah gebogan yang penuh makna simbolik umumnya menjadi rangkaian kegiatan pada upacara keagamaan di Bali.
Demikian pula yang tampak saat persiapan Pemelaspas Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan Satyam Eva Jayate (SEJ) pada Jumat 19 Mei 2023 di Kelurahan Penatih Denpasar. Sembari mempersiapkan sarana prasarana upakara, dilangsungkan ngelawar bareng yang diikuti alumni mahasiswa dan pemuda Hindu. Sedangkan Lomba Penjor dan Gebogan dilaksanakan antar Pimpinan Cabang Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PC KMHDI) se Bali.
"Ngelawar yang sarat makna kebersamaan sebagai wujud spirit Vasudhaiva Kutumbhakam, menjadi semangat untuk mewujudkan rumah bersama bagi pembangunan generasi muda dan kreatifitas ini yang akan kita pelaspas Sabtu pada tanggal 20 Mei 2023 esok," ujar Ketua Yayasan Rumah Kebangsaan Kebhinekaan Ketut Udi Prayudi.,SE.,MH didampingi Ketua Panitia I Ketut Sae Tanju.,SE.,MM kepada media Senin (19/5) pagi. Upacara Melaspas Padma Candi Nusantara di Pasraman Satyam Eva Jayate ini juga akan diisi dengan Penyatuan 45 Tirtha (Air Suci) yang berasal dari Berbagai Pura-Pura Hindu di Seluruh Nusantara Indonesia.
Vasudhaiva Kutumbakam berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari “Vasudha” yaitu bumi, “iva” adalah sebagai, dan “Kutumbakam”, keluarga adalah ungkapan bahasa Sansekerta yang berarti bahwa seluruh dunia adalah satu keluarga tunggal bersaudara tanpa membedakan suku, agama, ras, antar golongan, bahasa, bangsa, budaya, tradisi, warna kulit.
Vasudaiva Kutumbakam juga disebutkan dalam beberapa kitab suci Hindu, seperti dalam Maha Upanisad dan Hitopadesh :
“Ayam bandhurayam neti gananā laghuchetasām,
Udāracharitānām tu vasudhaiva kutumbakam”
(Maha Upanisad 6.72)
artinya “Pemikiran bahwa hanya dialah saudara saya, selain dia bukan saudara saya adalah pemikiran dari orang yang berpikiran sempit. Bagi mereka yang berwawasan luas, atau orang mulia, mereka mengatakan bahwa seluruh dunia adalah satu keluarga besar.” (Maha Upanisad 6.72)
“Ayam nijah paroveti gananā laghuchetasām,
Udāracharitānām tu vasudhaiva kutumbakam”
(Hitopadesh 1.3.71)
“Ini adalah tempat saya dan orang yang berada di luar adalah orang asing, merupakan pemikiran sempit. gunakanlah hati nurani karena bagaimanapun, seluruh bumi adalah sebuah keluarga”.
(Pembuatan Buah Gebogan dan Penjor, sumber Foto Pasraman Satyam Eva Jayate)
Ditambahkannya bahwa Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan yang disingkat Akronim KAKEK ini dibangun dengan semangat gotong royong melibatkan berbagai komponen masyarakat. "Rumah ini dibangun untuk mewadahi beragam kegiatan pengembangan dan pembangunan generasi muda serta kegiatan kreatif, seni budaya dan kegiatan lainnya," ujar Udi yang alumnus berbagai universitas ini.
Pihaknya melaksanakan pemelaspas bangunan bercat Tri Datu warna merah, putih dan hitam sesuai filosofi Hindu ini mengambil momentum Hari Suci Saraswati yang bersamaan juga dengan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional.
"Spirit Saraswati kita maknai sebagai turunnya pengetahuan dan kebijaksanaan sehingga diharapkan keberadaan Rumah Kebangsaan nantinya mampu mencerahkan dan memberikan life skills bagi generasi muda dalam kompetisi era 4.0," jelas Udi yang juga pegiat eco enzyme ini.
Pemelaspas mengambil momentum Hari Kebangkitan Nasional harapannya Rumah Kebangsaan dapat menjadi wahana dan inspirasi bagi generasi muda untuk bangkit dan berkarya bagi nusa dan bangsa," tegasnya.
(Pembuatan Makanan Khas Bali "Lawar" dan Penjor, sumber Foto Pasraman Satyam Eva Jayate)
(Padma Candi Nusantara di Pasraman Satyam Eva Jayate, Denpasar Bali, Sumber foto : hindukupang.com)
(Admin hindukupang.com, Rary Triguntara Foto Bersama Ketut Udi Prayudi Alumni KMHDI di Pasraman Satyam Eva Jayate, Denpasar Bali)
Rumah Kebangsaan dan Kebhinekaan Satyam Eva Jayate dibangun di area seluas 13,99 Are menjadi gedung tempat berbagai aktifitas pembangunan dan kreatifitas generasi muda. "Beragam diskusi, diklat dan kursus digelar oleh pemuda dan mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan dan kompetensinya di bangunan berlantai 3 ini," tegas Presidium Forum Alumni KMHDI & mantan Anggota KPU Bali ini.
Pihaknya mengundang Gubernur Bali, Forkompimda Bali, Bupati dan Walikota se-Bali beserta forkompimda kabupaten/kota serta para tokoh nasional beserta donatur yang turut berkontribusi. (P.SEJ/NA)
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 19 May 2023
- Hits: 533