Home
Webinar "STRI DHARMA" WHDI Kota Kupang meriahkan Hari Ibu di NTT
Pada Tanggal 22 Desember 2020, jam 19:00WITA, dilaksanakan Webinar oleh Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Kota Kupang Provinsi NTT dengan topik Tema Webinar yaitu : Stri Dharma dalam Buku Maharaja Harischandra , suatu kisah dalam bagian itihasa Purana Ajaran Suci Hindu yang diulas dan ditulis oleh Rasa Acharya Darmayasa. Buku Maharaja Harischandra ini berhasil terbit melalui Yayasan Dharma Sthapanam, dan dukungan dari berbagai pihak.
Acara Webinar yang dilakukan selama kurang lebih 3 jam ini, diantaranya menyajikan berbagai Narasumber yaitu :
Rasa Acharya Darmayasa , Dr. I Gusti Made Budiana, dr. Dewa Ayu Putu Shinta Widari, Sp.KJ, MARS dan Anak Agung Gede Sayang Megaputra, dengan moderator : dr.Dewa Putu Sahadewa, Sp.OG.
Acara ini pun berlangsung dengan Pembukaan Doa oleh Ida Bhawati I Made Suaba Aryanta, sambutan oleh Sekretaris Sabha Walaka PHDI Pusat Bapak I Nyoman Ariawan Atmaja, dan dilanjutkan makna hari Ibu (22 Desember) berkaitan dengan isi dan kesan setelah membaca Buku Maharaja Harischandra yang diungkapkan oleh Ketua WHDI Kota Kupang ibu dokter Shinta Widari, buku yang sangat memberi banyak makna mengenai posisi istri bersama suami dalam ajaran Hindu yang saling menghargai dan berlandaskan Dharma.
Dilanjutkan pemateri kedua oleh Sekretaris PHDI Kota Kupang Bapak Dr. Gusti Budiana, mengenai ulasan setelah membaca kisah yang sangat menginspirasi dalam Buku tersebut guna menjalin hubungan keluarga Hindu yang bahagia, dan juga Ketua Yayasan Upanisada pendidikan Hindu di Kupang, Bapak Anak Agung Gde Sayang Mega Putra sebagai pemateri dalam webinar Stri Dharma ini, semua memberikan apresiasi terhadap hadirnya Buku Maharaja Harischandra yang berhasil dihimpun dan ditulis oleh Rasa Acharya Darmayasa.
Buku yang menceritakan Kisah Maharaja Harischandra yang sangat Satya Wacana (setia akan janji ucapannya) dan bertemu dengan Rsi Wiswamitra dalam mimpi Sang Raja, memberikan pelajaran yang sangat mendalam serta menarik untuk diresapi oleh umat Hindu dan masyarakat secara universal. Kisah Maharaja Harischandra ternyata menurut Bapak Anak Agung mengatakan pernah dibuat sebagai film bisu pertama kali di India sekitar tahun 1913, yang mana film ini adalah merupakan film pertama india, yang memuat berbagai ajaran Dharma dan akhirnya sangat melekat di masyarakat india pada saat itu.
Seusai 3 Pemateri acara webinar ini berlanjut dengan ulasan dari Guru Rasa Acharya Darmayasa mengenai awal mula menghimpun Kisah dari Maharaja Harischandra, yang terkadang membuat Sang Penulis Buku turut menangis, dan berhenti sejenak , hanyut dalam kisah suci Hindu, dalam memberikan tuntunan ajaran filsafat Dharma yang sangat baik untuk dilakukan oleh berbagai keluarga Hindu , hubungan suami, istri, anak dalam hidup berumah tangga.
Cerita Maharaja Harischandra, di Buku ini mengisahkan topik hubungan kekeluargaan suami istri, menjadi seorang ibu Hindu , dan juga kewajiban sebagai seorang istri, dan menjadi Ibu (Maama) , sesuai tuntunan Sanatana Dharma , serta bagaimana seorang pendamping yang secara tulus berkorban demi pasangannya.
Menurut Rasa Acharya Darmayasa, membaca Buku kisah Maharaja Harischandra , sama seperti "melukat" membersihkan diri secara kisah suci ajaran Hindu. Semakin sering membaca kisah Hindu maka semakin bagus melukat secara Manah/PIKIRAN , Jnana Yajna.
Webinar ini pun diselingi oleh kidung wirama berbahasa Bali, persembahan dari peserta webinar yang melantunkan kidung persembahan dan doa bagi ibu, bertepatan dengan "Mothers Day".
Total peserta webinar ini mencapai lebih dari 154 peserta, yang terdiri dari ibu-ibu WHDI, umat Hindu Kupang NTT, umat Hindu dari luar NTT berbagai daerah, bahkan dari luar negeri juga hadir, serta beberapa peserta dari Non Hindu turut tertarik mengikuti kisah dari Buku Maharaja Harischandra yang isinya sangat universal.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab bersama para narasumber , serta ditutup dengan Meditasi OM (AUMKARA) bersama Guru Rasa Acharya Darmayasa, dan sesi foto bersama secara virtual di aplikasi zoom. Dan bagi para peserta webinar yang tertarik mendapatkan Buku Maharaja Harischandra ini bisa menghubungi Yayasan Dharma Sthapanam di Bali, atau Hubungi Panitia WHDI Kota Kupang.
Semoga bermanfaat karena berbagi kebaikan takkan pernah merugi dan selalu beruntung. (Kgun)
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 22 December 2020
- Hits: 89
Mahasiswa Hindu PD.KMHDI NTT Peduli Korban Bencana Alam Gunung Meletus ile Lewotolok Kabupaten Lembata NTT
Gunung ile Lewotolok di Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur, mengeluarkan asap letusan dan erupsi pada 29 November 2020, Jam 13:00WITA statusnya dinaikan menjadi level III (Siaga) oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sebanyak lebih dari 4000 pengungsi masyarakat disekitar gunung dievakuasi oleh tim terpadu bencana (BPBD), SAR, TNI dan Polri serta pemda setempat untuk menuju lokasi yang aman. Gunung ile Lewotolok yang memiliki ketinggian 1.319 meter diatas permukaan laut ini disebut juga ile Ape (bahasa daerah Lamaholot) yang berarti Gunung Api.
Hal ini membuat berbagai pihak menggalang bantuan donasi, bagi korban bencana alam gunung meletus. Para mahasiswa-mahasiswi Hindu di kupang NTT, pun menggalang donasi yang dihimpun dari berbagai pihak, guna diserahkan kepada Parisada / PHDI Kabupaten Lembata NTT untuk membantu masyarakat yang terdampak disekitar lokasi bencana alam. Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Provinsi Nusa tenggara Timur (PD.KMHDI NTT) , menggalang donasi bantuan baik uang maupun barang, yang turut didukung oleh donasi dari luar daerah NTT, berbagai organisasi Hindu, PHDI kota Kupang, WHDI, Pembimas Hindu dll, yang dikoordinir oleh para mahasiswa-mahasiswi Hindu NTT untuk dikirimkan melalui ekspedisi menuju Kabupaten Lembata NTT.
Pada 6 Desember 2020, Relawan Dharma (RaDhar) melakukan Penyerahan Donasi yang terkumpul dari QRIS Hindukupang.com Rp1.108.000, kepada Bendahara PD.KMHDI NTT sdri.Ni Kadek Srikandi , untuk korban letusan Gunung berapi ile Lewotolok, Kabupaten Lembata NTT. Donasi akan digabung dengan Uang sumbangan Aksi sosial KMHDI dari Bali bersama Cipayung plus (16jutaan) , Total donasi yang terkumpul di PD.KMHDI NTT senilai Rp29jutaan sebagai Bentuk Keterbukaan informasi Publik (KIP), bahan sembako, Pampers, masker, 52dus mie, sabun, dll sudah dikirimkan kemarin pada tanggal 5 Desember 2020 oleh Ketua PD.KMHDI NTT sdr.Putu Gede Suastra Wirawan dan kawan-kawan mahasiswa-mahasiswi Hindu (PD.KMHDI NTT) melalui JNE dengan tujuan PHDI Kabupaten Lembata, pulau Flores NTT.
Donasi tahap 1 KMHDI NTT Peduli ini diterima oleh PHDI Kabupaten Lembata NTT pada tanggal 12 Desember 2020 serta disaksikan oleh anggota Kepolisian (Polres) Kabupaten Lembata.
Bantuan PD.KMHDI NTT peduli jilid 1 untuk dampak erupsi gunung di Lembata ini pun sudah disalurkan ke posko utama pengungsian. Terimakasih untuk PHDI kabupaten Lembata beserta Polres Lembata yang sudah membantu kelancaran penyaluran bantuan jilid 1 ini. Kepada seluruh donatur yang sudah berdonasi dalam kegiatan ini diucapkan Terima kasih serta kepada seluruh umat Hindu di Kupang NTT, dan berbagai pihak yang telah turut menyumbang dana Punia, dan berdonasi berbagai barang, dan pakaian layak pakai, untuk Korban Bencana Alam Gunung Meletus ile Lewotolok Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur, semoga Brahman Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Kuasa, memberkati Karma Yoga ini. (Kgun)
Semoga bermanfaat karena berbagi kebaikan takkan pernah merugi dan selalu beruntung.
Satyam Eva Jayate Jaya
#kmhdi , #PDKMHDINTT , #kmhdintt , #satyamevajayate , #hindukupang , #bupatiLembata , #wakilbupatilembata, #phdilembata , #ilelewotolok , #gunung , #kabupatenLembata, #nusatenggaratimur , #ntt , #Lembata
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 06 December 2020
- Hits: 88
PD.KMHDI NTT bangkitkan semangat kader organisasi melalui MPAB ke XV
Suasana pembukaan Masa Penerimaan Anggota Baru (MPAB) Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (PD.KMHDI NTT), 29 Oktober 2020, jam 08:30wita, di Ruang Serbaguna Pura Oebananta Kupang NTT. Acara diikuti oleh ±13 peserta mahasiswa-mahasiswi Hindu baru dari berbagai kampus dan universitas baik yang dari Kota Kupang maupun yang datang dari luar provinsi NTT untuk berkuliah di Kupang , dan pembukaan turut dihadiri perwakilan Forum Alumni KMHDI (FA-KMHDI NTT) Bli Wayan Gede Astawa, K'Gun, sdri.Kadek Puspita Sari perwakilan Peradah NTT. Tema MPAB Ke XV menurut Ketua PD.KMHDI NTT sdr.I Putu Gede Suastra Wirawan, adalah : Melalui MPAB kita bangkitkan semangat Organisasi untuk terciptanya kader yang aktif, kreatif dan berkompeten.
Acara diiisi dengan Pembukaan oleh MC, Menyanyikan Lagu Indonesia Raya, Mars KMHDI, Pembacaan Asta Prasetya Brahmacarya, Laporan Ketua Panitia, Sekapur Sirih dari Forum Alumni KMHDI, dan Kata Sambutan dari Ketua PD.KMHDI NTT sekaligus membuka Acara MPAB ke XV.
Selanjutnya pada jam 09:00-10:30WITA acara sharing bersama alumni KMHDI, dan Snack, coffee break, dilanjutkan pemateri MPAB oleh panitia pelaksana KMHDI. Setiap Pemateri MPAB kepada peserta mahasiswa - mahasiswi Hindu yang baru oleh panitia disiapkan pre test dan post test, agar melihat kemampuan dalam memahami materi yang diberikan, yakni pengenalan sejarah KMHDI, Purwaka KMHDI, Visi dan Misi, serta materi pengenalan organisasi. Pada jam 12:00 wita tepat dilaksanakan Tri Sandhya bersama, kemudian dilanjutkan materi MPAB dan makan siang bersama peserta. Acara ini terselenggara dari dana kas PD.KMHDI NTT yang tersedia, menurut Ketua Panitia MPAB ke XV yaitu Sdri. Sang Ayu Made Sri Widyari mengatakan total peserta baru 13 orang yang tersebar di berbagai kampus yaitu : Fakultas Hukum UNKRIS, Fakultas Kedokteran Undana, Jurusan keperawatan Universitas Citra Bangsa, Fakultas Tehnik Politehnik, Kampus Perikanan, dan lainnya. Acara pembukaan diakhiri dengan sesi foto bersama para peserta MPAB ke XV. (Kgun)
Satyam Eva Jayate Jaya.
#kmhdi , #kmhdintt , #pdkmhdintt , #forumalumnikmhdi , #fakmhdi , #hindukupang
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 29 October 2020
- Hits: 196
Kunjungan Ketua Sabha Walaka PHDI Pusat dan Sosialisasi Upacara Entas-Entas di Kupang NTT
Pada tanggal 11 September 2020 sampai 17 September 2020, di Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapatkan Kunjungan Ketua Sabha Walaka Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Bapak Kolonel Inf (Purn) I Nengah Dana, S.Ag bersama Bapak Eko Priyanto (Ketua Paguyuban Majapahit) sekaligus Sekretaris Bidang Keagamaan dan Spiritualitas PHDI (Struktur PHDI Pusat Klik Disini) . Kedua tokoh Hindu Nasional ini berkesempatan hadir dalam rangka pembinaan umat, serta melihat perkembangan tradisi leluhur di wilayah NTT, seperti di Merapu Kabupaten Sumba NTT (11 September 2020) didampingi ketua PHDI Kabupaten Sumba NTT bertemu Rato Lado Legi Tera, Kemudian Dharma Tula bersama Umat Hindu dikota Kupang (13 September 2020) berkaitan makna Upacara Entas-Entas atau Atiwa-tiwa (Ngaben) dalam Pitra Yadnya di Wantilan Pura Agung Giri Kertha Bhuwana & Wantilan Pura Oebananta.
Hari berikutnya berkunjung juga ke Boti Kabupaten Timor Tengah Selatan (14 September 2020) didampingi PHDI kota Kupang beserta tim kemudian malam harinya Dharma Tula di Pura Giri Suci Soe bersama umat, serta pada tanggal 16 September 2020 kedua Tokoh Hindu Nasional ini membawakan Dharma Wacana di hari raya Galungan, Piodalan Pura Oebananta Kupang NTT.
Dalam Perjalanan beberapa hari di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur ini, banyak sharing / berbagi pengalaman berkaitan dengan Tattwa Hindu yang diberikan kedua tokoh Hindu Nasional PHDI Pusat ini kepada umat Hindu Kupang NTT, guna memperkuat Sradha (keyakinan) mengenai Sanatana Dharma, makna hari Galungan, serta pentingnya warisan leluhur di Nusantara yang harus selalu dijaga dengan berbagai tradisi kearifan lokal (local genius) yang ada sesuai Desa (tempat), Kala (waktu), Patra (keadaan).
Kunjungan ke Marapu Sumba NTT, 11 September 2020, memberikan kesan tersendiri dimana Rato Lado Legi Tera bersama Bapak I Nengah Dana (Ketua Sabha Walaka PHDI Pusat) saling menjalin kekeluargaan dengan makan sirih pinang kapur bersama di rumah adat. Bapak Eko Priyanto yang berasal dari kejawen juga ikut serta mendengarkan penjelasan Rato mengenai bagaimana tradisi Marapu dalam penghormatan terhadap leluhur dan menjaga alam semesta serta berbagai persembahan suci dalam setiap tradisi upacaranya.
12 September 2020 berangkat dari Pulau Sumba kedua tokoh Hindu Nasional ini pun tiba di Kota Kupang NTT (Pulau Timor), dan dilanjutkan sharing....
- Details
- Written by Admin
- Category: Kegiatan
- Published: 17 September 2020
- Hits: 506
Read more: Kunjungan Ketua Sabha Walaka PHDI Pusat dan Sosialisasi Upacara Entas-Entas di Kupang NTT